Keikutsertaan tersebut berhasil menarik perhatian pengunjung selama pameran yang berlangsung di gedung Messe Berlin dari tanggal 7 hingga 11 Maret.
"Senang dan bangga bisa ikut memeriahkan paviliun Indonesia yang kali ini menampilkan thema Bali," ujar Yoseph Agus Kristian kepada Antara London, Kamis.
Penampilan Malang Amore Carnaval yang meriah di depan pintu gapura Candi Bentar menarik perhatian setiap pengunjung paviliun Indonesia untuk minta berphoto bersama. "Its amazing, luar biasa ,"
hal itu yang disampaikan pengunjung yang minta photo bersama mulai dari remaja sampai dewasa yang datang tidak saja dari Berlin tetapi juga negara lain seperti Turki, Denmark, Inggris dan juga dari Afrika.
Kehadiran Malang Amore Carnaval yang juga diperagakan oleh Yoseph Agus Kristian dan Almira Dea Davita menjadi sorotan dan bahkan duta pariwisata dari berbagai negara tidak saja mengagumi tapi juga ikut photo bersama bahkan mereka ingin mencoba membawakan kostum Malang Amore Carnaval.
Kostum yang tingginya hampir empat meter dengan berat 20 kilogram mencuri perhatian pengunjung yang dari kejauhan sudah tampak dan mengundang pengunjung untuk datang ke paviliun Indonesia yang memang kali ini mengangkat thema Bali.
Pulau Dewata masih tetap menjadi fokus promosi Indonesia dalam Pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin terbukti dengan dekorasi paviliun Indonesia di dominasi suasana Bali dengan kain poleng kotak-kotak hitam putih yang jadi identitas Bali, Bale Kulkul serta Gapura Candi Bentar dan penjor yang berlangsung di gedung Messe Berlin.
Tidak saja suasana Bali yang mendominasi paviliun Indonesia dengan payung kain poleng, dan candi Bentar sebagai gapura penerima tetapi juga busana yang digunakan petugas di paviliun juga mengenakan busana tradisional Bali serta lantai yang kadi mini state juga dengan motif kain poleng.
Tim Malang Amore Carnival juga pernah diboyong Kemenpar ke berbagai negara dan sukses mencuri perhatian ribuan warga Adelaide,Canberra,Sydney,brisbane Australia,New Zealand, Korea Selatan, Bangalore, Mumbai India, Hongkong, China, Taiwan, Vietnam, Singapore, Malaysia, Brunei Darusalam, dan Thailand.
Sementara itu Almira Dea Davita mengatalan beberapa kostum yang dibawakan Malang Amore Ccrnival di beberapa negara tersebut membawakan tema kostum yang berbeda seperti Flora dan Fauna, serta budaya, burung lovebird dengan tema warna hijau orange dan biru yang dibawakan di bawakan Briisbane Australia burung Garuda dan Burung Cendrawasih, burung merak, burung Garuda putih di Taiwan.
Misi utama Amore Carnival selain menarik perhatian pengunjung juga memperkenalkan adat , budaya , serta kekayaan alam yang ada di Indonesia, demikian Almira Dea Davita.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Keikutsertaan tersebut berhasil menarik perhatian pengunjung selama pameran yang berlangsung di gedung Messe Berlin dari tanggal 7 hingga 11 Maret.
"Senang dan bangga bisa ikut memeriahkan paviliun Indonesia yang kali ini menampilkan thema Bali," ujar Yoseph Agus Kristian kepada Antara London, Kamis.
Penampilan Malang Amore Carnaval yang meriah di depan pintu gapura Candi Bentar menarik perhatian setiap pengunjung paviliun Indonesia untuk minta berphoto bersama. "Its amazing, luar biasa ,"
hal itu yang disampaikan pengunjung yang minta photo bersama mulai dari remaja sampai dewasa yang datang tidak saja dari Berlin tetapi juga negara lain seperti Turki, Denmark, Inggris dan juga dari Afrika.
Kehadiran Malang Amore Carnaval yang juga diperagakan oleh Yoseph Agus Kristian dan Almira Dea Davita menjadi sorotan dan bahkan duta pariwisata dari berbagai negara tidak saja mengagumi tapi juga ikut photo bersama bahkan mereka ingin mencoba membawakan kostum Malang Amore Carnaval.
Kostum yang tingginya hampir empat meter dengan berat 20 kilogram mencuri perhatian pengunjung yang dari kejauhan sudah tampak dan mengundang pengunjung untuk datang ke paviliun Indonesia yang memang kali ini mengangkat thema Bali.
Pulau Dewata masih tetap menjadi fokus promosi Indonesia dalam Pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin terbukti dengan dekorasi paviliun Indonesia di dominasi suasana Bali dengan kain poleng kotak-kotak hitam putih yang jadi identitas Bali, Bale Kulkul serta Gapura Candi Bentar dan penjor yang berlangsung di gedung Messe Berlin.
Tidak saja suasana Bali yang mendominasi paviliun Indonesia dengan payung kain poleng, dan candi Bentar sebagai gapura penerima tetapi juga busana yang digunakan petugas di paviliun juga mengenakan busana tradisional Bali serta lantai yang kadi mini state juga dengan motif kain poleng.
Tim Malang Amore Carnival juga pernah diboyong Kemenpar ke berbagai negara dan sukses mencuri perhatian ribuan warga Adelaide,Canberra,Sydney,brisbane Australia,New Zealand, Korea Selatan, Bangalore, Mumbai India, Hongkong, China, Taiwan, Vietnam, Singapore, Malaysia, Brunei Darusalam, dan Thailand.
Sementara itu Almira Dea Davita mengatalan beberapa kostum yang dibawakan Malang Amore Ccrnival di beberapa negara tersebut membawakan tema kostum yang berbeda seperti Flora dan Fauna, serta budaya, burung lovebird dengan tema warna hijau orange dan biru yang dibawakan di bawakan Briisbane Australia burung Garuda dan Burung Cendrawasih, burung merak, burung Garuda putih di Taiwan.
Misi utama Amore Carnival selain menarik perhatian pengunjung juga memperkenalkan adat , budaya , serta kekayaan alam yang ada di Indonesia, demikian Almira Dea Davita.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Malang Amore Carnaval semarakan ITB Berlin"
Post a Comment