SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Ada wajah-wajah baru di balik meja resepsionis ruang lobi Balai Kota Malang.
Wajah-wajah baru ini merupakan pegawai non PNS di Bagian Humas Pemkot Malang.
Selain bekerja di ruang Humas, secara bergantian, beberapa pegawai laki-laki dan perempuan itu berada di balik meja resepsionis.
Wajah baru itu salah satunya Emaliaivana Arif (19). Arema asal Jl Satsuit Tubun Kota Malang ini yang paling muda di antara teman-teman angkatannya.
"Baru tiga bulan ini. Rekruitmen pegawai non PNs tahun 2018 ini. Saya yang paling muda," ujar dara pemilik tinggi tubuh 170 centimeter ini.
Emalia ingin mendapatkan pengalaman bekerja di Pemkot Malang. Karenanya meskipun baru lulus dari SMKN 10 Kota Malang, Ema langsung mendaftar ketika ada lowongan tersebut.
"Pingin punya pengalaman kerja di lembaga pemerintahan," imbuhnya.
Ia mengaku senang karena bisa bekerja di Pemkot Malang meskipun bukan berstatus PNS. Ia juga mendapatkan pengalaman seru dan berharga, terutama dari para seniornya.
Meskipun bekerja kantoran selama tiga bulan terakhir, Ema tetap menekuni hobinya yang menghasilkan duit. Hobi itu sekaligus jadi pekerjaan sampingan.
"Jadi model. Model ini kerjaan sampingan sih. Karena suka difoto. Biasanya di-endorse untuk promosi baju," kata mantan anggota Paskibraka Jatim 2015 itu.
Pekerjaan sampingannya tentu dilakukan di luar jam kerja kantoran.
Ema tetap menggeluti pekerjaan jadi model karena menghasilkan pendapatan lumayan. Dia mengaku dibayar Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu untuk satu jam pemotretan.
Ketika ditanya tentang cita-citanya, Ema sebenarnya ingin menjadi pramugari. Namun orang tuanya tidak mengizinkan.
"Kalau ada lowongan PNS malah disuruh daftar nanti. Tetapi tahun depan masih mau kuliah juga," tegas anak nomor 3 dari empat bersaudara itu.
Sembari berusaha mewujudkan impian orang tuanya, kini Ema menikmati pekerjaannya di Balai Kota Malang.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Ada wajah-wajah baru di balik meja resepsionis ruang lobi Balai Kota Malang.
Wajah-wajah baru ini merupakan pegawai non PNS di Bagian Humas Pemkot Malang.
Selain bekerja di ruang Humas, secara bergantian, beberapa pegawai laki-laki dan perempuan itu berada di balik meja resepsionis.
Wajah baru itu salah satunya Emaliaivana Arif (19). Arema asal Jl Satsuit Tubun Kota Malang ini yang paling muda di antara teman-teman angkatannya.
"Baru tiga bulan ini. Rekruitmen pegawai non PNs tahun 2018 ini. Saya yang paling muda," ujar dara pemilik tinggi tubuh 170 centimeter ini.
Emalia ingin mendapatkan pengalaman bekerja di Pemkot Malang. Karenanya meskipun baru lulus dari SMKN 10 Kota Malang, Ema langsung mendaftar ketika ada lowongan tersebut.
"Pingin punya pengalaman kerja di lembaga pemerintahan," imbuhnya.
Ia mengaku senang karena bisa bekerja di Pemkot Malang meskipun bukan berstatus PNS. Ia juga mendapatkan pengalaman seru dan berharga, terutama dari para seniornya.
Meskipun bekerja kantoran selama tiga bulan terakhir, Ema tetap menekuni hobinya yang menghasilkan duit. Hobi itu sekaligus jadi pekerjaan sampingan.
"Jadi model. Model ini kerjaan sampingan sih. Karena suka difoto. Biasanya di-endorse untuk promosi baju," kata mantan anggota Paskibraka Jatim 2015 itu.
Pekerjaan sampingannya tentu dilakukan di luar jam kerja kantoran.
Ema tetap menggeluti pekerjaan jadi model karena menghasilkan pendapatan lumayan. Dia mengaku dibayar Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu untuk satu jam pemotretan.
Ketika ditanya tentang cita-citanya, Ema sebenarnya ingin menjadi pramugari. Namun orang tuanya tidak mengizinkan.
"Kalau ada lowongan PNS malah disuruh daftar nanti. Tetapi tahun depan masih mau kuliah juga," tegas anak nomor 3 dari empat bersaudara itu.
Sembari berusaha mewujudkan impian orang tuanya, kini Ema menikmati pekerjaannya di Balai Kota Malang.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Emaliaivana Kerja di Balai Kota Malang, Kerja Lainnya Bertarif Rp ..."
Post a Comment