REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang kembali merilis inflasi yang terjadi selama Februari 2018. Dari sejumlah komoditas, sewa rumah ternyata masuk ke dalam penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang.
"Penyumbang inflasi terbesar bulan Februari tahun ini antara lain; sewa rumah, kontrak rumah, bawang putih, cabai merah, bensin, cat tembok, cabai rawit, emas perhiasan, angkutan antarkota (travel) dan besi beton," ujar Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Malang, Dwi Handayani Prasetyowati di Kantor BPS Malang, Kamis (1/3).
Secara umum, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,22. Inflasi dapat terjadi karena adanya kenaikan harga yang terjadi pada beberapa komoditas. Dari sejumlah komoditas, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi ada pada perumahan, air, listriknya gas dan bahan bakar.
"Naik sebesar 1,63 persen," tambah dia.
Dari kelompok teratas tersebut, sewa dan kontrak rumah mengalami kenaikan harga di Februari 2018. Selain itu, kenaikan juga terjadi pada harga bawang putih, cabai merah, bensin dan cat tembok. Kemudian cabai rawit, emas perhiasan, angkutan antarkota dan besi beton.
"Kita harapkan agar inflasi di bulan-bulan berikutnya bisa menurun sehingga harga bawang putih, beras dan harga kebutuhan pokok lainnya bisa kembali normal," harap Dwi.
Sementara kelompok deflasi terbesar terjadi pada aspek transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sekitar 1,30 persen. Dari kelompok itu, komoditas yang mengalami hal ini, yakni angkutan udara, daging ayam ras dan telur ayam ras. Selanjutnya, tahu mentah, kentang, kelapa, semen, udang basah, wortel dan jagung manis.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang kembali merilis inflasi yang terjadi selama Februari 2018. Dari sejumlah komoditas, sewa rumah ternyata masuk ke dalam penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang.
"Penyumbang inflasi terbesar bulan Februari tahun ini antara lain; sewa rumah, kontrak rumah, bawang putih, cabai merah, bensin, cat tembok, cabai rawit, emas perhiasan, angkutan antarkota (travel) dan besi beton," ujar Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Malang, Dwi Handayani Prasetyowati di Kantor BPS Malang, Kamis (1/3).
Secara umum, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,22. Inflasi dapat terjadi karena adanya kenaikan harga yang terjadi pada beberapa komoditas. Dari sejumlah komoditas, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi ada pada perumahan, air, listriknya gas dan bahan bakar.
"Naik sebesar 1,63 persen," tambah dia.
Dari kelompok teratas tersebut, sewa dan kontrak rumah mengalami kenaikan harga di Februari 2018. Selain itu, kenaikan juga terjadi pada harga bawang putih, cabai merah, bensin dan cat tembok. Kemudian cabai rawit, emas perhiasan, angkutan antarkota dan besi beton.
"Kita harapkan agar inflasi di bulan-bulan berikutnya bisa menurun sehingga harga bawang putih, beras dan harga kebutuhan pokok lainnya bisa kembali normal," harap Dwi.
Sementara kelompok deflasi terbesar terjadi pada aspek transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sekitar 1,30 persen. Dari kelompok itu, komoditas yang mengalami hal ini, yakni angkutan udara, daging ayam ras dan telur ayam ras. Selanjutnya, tahu mentah, kentang, kelapa, semen, udang basah, wortel dan jagung manis.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sewa Rumah Sumbang Inflasi Terbesar di Kota Malang"
Post a Comment