TRIBUNKALTIM.CO, MALANG-- Batik asal kota Malang, Jawa Timur (Jatim) menarik perhatian salah satu brand fesyen ternama dunia, Hermes.
Produk batik tersebut berada di bawah bendera Handpainting Organic Batik Buring yang dikembangkan oleh Rahmi Masita (56). Menurut penuturan Rahmi, pihaknya kini rutin mengirim 10 potong kain batik ke Hermes secara langsung.
Untuk motif yang diminta biasanya sesuai dengan pesanan dari Hermes. Tetapi juga terkadang dibuat berdasar ciri khas Batik dari Kota Malang.
Bagaimana cerita Rahmi hingga produk batik asli Malang ini dilirik Hermes? Menurut perempuan berhijab ini, awal mula bertemu dengan Hermes adalah dalam suatu agenda lingkungan dari Danone.
Kemudian setelah melihat-lihat produk batik miliknya, Hermes tertarik. Bahkan suami dari Rahmi Masita langsung diundang khusus ke Paris untuk kerja sama tersebut.
"Batik dari kami tidak diperjualbelikan oleh Hermes. Tetapi batik kami dijadikan bingkisan eksklusif bagi tamu-tamu kehormatan pihak Hermes. Biasanya bentuk yang diminta adalah berupa scarf dengan motif bordir khas Batik Indonesia," ujar Rahmi di pameran Malang Batik Parade, Minggu (7/10/2018), seperti dikutip dari Surya Malang.
Lebih lanjut, Rahmi menambahkan bahwa ketertarikan pihak Hermes terhadap batik miliknya adalah karena bahan dasar yang digunakan untuk proses membatik merupakan bahan alami.
Salah satunya adalah dalam proses pewarnaan dimana dirinya menggunakan bahan-bahan seperti kulit pohon Jati, Mahoni, Secang dan beberapa pohon lain yang sudah tua. Bahan-bahan tersebut diklaim sangat ramah lingkungan.
"Karena itu pihak Hermes tertarik dengan Batik karya kami ini," tambahnya. Diceritakan lebih jauh oleh Rahmi bahwa untuk kain batik yang dikirim ke Perancis tersebut dibedakan kualitasnya ketimbang kain-kain lain yang dijual.
Pasalnya sebagai brand besar dunia, tentunya pihak Hermes juga tak ingin mengambil produk dengan kualitas sembarangan.
TRIBUNKALTIM.CO, MALANG-- Batik asal kota Malang, Jawa Timur (Jatim) menarik perhatian salah satu brand fesyen ternama dunia, Hermes.
Produk batik tersebut berada di bawah bendera Handpainting Organic Batik Buring yang dikembangkan oleh Rahmi Masita (56). Menurut penuturan Rahmi, pihaknya kini rutin mengirim 10 potong kain batik ke Hermes secara langsung.
Untuk motif yang diminta biasanya sesuai dengan pesanan dari Hermes. Tetapi juga terkadang dibuat berdasar ciri khas Batik dari Kota Malang.
Bagaimana cerita Rahmi hingga produk batik asli Malang ini dilirik Hermes? Menurut perempuan berhijab ini, awal mula bertemu dengan Hermes adalah dalam suatu agenda lingkungan dari Danone.
Kemudian setelah melihat-lihat produk batik miliknya, Hermes tertarik. Bahkan suami dari Rahmi Masita langsung diundang khusus ke Paris untuk kerja sama tersebut.
"Batik dari kami tidak diperjualbelikan oleh Hermes. Tetapi batik kami dijadikan bingkisan eksklusif bagi tamu-tamu kehormatan pihak Hermes. Biasanya bentuk yang diminta adalah berupa scarf dengan motif bordir khas Batik Indonesia," ujar Rahmi di pameran Malang Batik Parade, Minggu (7/10/2018), seperti dikutip dari Surya Malang.
Lebih lanjut, Rahmi menambahkan bahwa ketertarikan pihak Hermes terhadap batik miliknya adalah karena bahan dasar yang digunakan untuk proses membatik merupakan bahan alami.
Salah satunya adalah dalam proses pewarnaan dimana dirinya menggunakan bahan-bahan seperti kulit pohon Jati, Mahoni, Secang dan beberapa pohon lain yang sudah tua. Bahan-bahan tersebut diklaim sangat ramah lingkungan.
"Karena itu pihak Hermes tertarik dengan Batik karya kami ini," tambahnya. Diceritakan lebih jauh oleh Rahmi bahwa untuk kain batik yang dikirim ke Perancis tersebut dibedakan kualitasnya ketimbang kain-kain lain yang dijual.
Pasalnya sebagai brand besar dunia, tentunya pihak Hermes juga tak ingin mengambil produk dengan kualitas sembarangan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Brand Fesyen Hermes Paris Mulai Belanja Batik Asli dari Malang"
Post a Comment