SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kolaborasi suami istri dengan latar belakang berbeda ternyata bisa menghasilkan sesuatu yang unik. Yaitu seni rupa dekoratif. Seperti dilakukan oleh Handry Happy dan Elfa Verdiana lewat pameran bertajuk Surprising Journey di Dewan Kesenian Malang (DKM).
Pameran dibuka Minggu (21/10/2018) sampai 28 Oktober 2018. Keduanya alumnus Universitas Negeri Malang (UM). Handry lekat dengan fotografi. Sedang Elfa dari seni rupa. "Ide awal kolaborasi ya sejak jadi suami istri ini," jelas Elfa pada SuryaMalang.com di sela pembukaan pameran.
Ia mengajak Handry dan suaminya mengiyakan. Kuncinya kerja 2 in 1 ini pada penekanan egonya. Sebab masing-masing memiliki kekhasan sendiri. "Sejauh ini banyak plusnya jika kolaborasi dan berhasil menekan ego. Tapi kadang juga gak berhasil. Kalau sudah gak mood, nerusin lagi lama," ungkap Handry terpisah.
Plusnya, dari karya keduanya bisa ngeblend (menyatu). Teknik kerja mereka adalah Handry membuat foto dulu kemudian dicetak baru Elfa membuat di atas foto cetakan dengan teknik marble. Hasilnya adalah produk seni rupa dekoratif sebagaimana dipamerkan.
Menurut Handry, tawaran pameran sudah ada sejak empat bulan lalu. Namun baru dikerjakan dua bulan terakhir. Foto-foto karya Handry juga dipilih dulu sebelum dimarble oleh Elfa. Saat proses ini biasanya juga menimbulkan ego masing-masing. Sebab keduanya punya selera seni yang berbeda.
Berkolaborasi ini dipandang Elfa sebagai cara terus mengeksplorasi kemampuan. "Pinginnya ya kolaborasi terus dengan suami," papar Elfa. Kurator Lilik Indrawati saat pembukaan pameran menyatakan keduanya unik. "Pertama kali ini ada di Malang. Kalau di Jogja sudah ada," jelas Lilik.
Ia menyarankan ada satu nama khas sebagai ciri mereka. Sehingga tidak membawa nama satu persatu. Tapi satu kesatuan. Ternyata mereka sudah memilikinya. Namanya Hand of Elf. Jika ada nama itu, itulah nama single dari kolaborasi pasutri ini.
Lilik berharap, pameran pertama 2 in 1 ini akan hidup terus ke pameran berikutnya. Sebab tak mudah menyatukan dua kepribadian dalam karya. "Ini unik dan langka. Karena dua pribadi dalam satu karya," papar dia. Ia mencontohkan, seniman yang punya istri atau suami saja tidak mau direcoki pasangannya.
Sehingga keberhasilan mereka adalah ego berdua bisa ditekan. "Saya dengan suami saja gak bisa karena ego. Sehingga gak pernah melakukan kolaborasi," ujar Lilik. Kolaborasi bisa terjadi karena pasti karena cinta. Sebab cinta mengalahkan segalanya.
"Tidak menuntut apapun dan memberi. Semoga Handry dan Elfa saling memberi sampai mati," harap dosen Universitas Negeri Malang ini.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kolaborasi suami istri dengan latar belakang berbeda ternyata bisa menghasilkan sesuatu yang unik. Yaitu seni rupa dekoratif. Seperti dilakukan oleh Handry Happy dan Elfa Verdiana lewat pameran bertajuk Surprising Journey di Dewan Kesenian Malang (DKM).
Pameran dibuka Minggu (21/10/2018) sampai 28 Oktober 2018. Keduanya alumnus Universitas Negeri Malang (UM). Handry lekat dengan fotografi. Sedang Elfa dari seni rupa. "Ide awal kolaborasi ya sejak jadi suami istri ini," jelas Elfa pada SuryaMalang.com di sela pembukaan pameran.
Ia mengajak Handry dan suaminya mengiyakan. Kuncinya kerja 2 in 1 ini pada penekanan egonya. Sebab masing-masing memiliki kekhasan sendiri. "Sejauh ini banyak plusnya jika kolaborasi dan berhasil menekan ego. Tapi kadang juga gak berhasil. Kalau sudah gak mood, nerusin lagi lama," ungkap Handry terpisah.
Plusnya, dari karya keduanya bisa ngeblend (menyatu). Teknik kerja mereka adalah Handry membuat foto dulu kemudian dicetak baru Elfa membuat di atas foto cetakan dengan teknik marble. Hasilnya adalah produk seni rupa dekoratif sebagaimana dipamerkan.
Menurut Handry, tawaran pameran sudah ada sejak empat bulan lalu. Namun baru dikerjakan dua bulan terakhir. Foto-foto karya Handry juga dipilih dulu sebelum dimarble oleh Elfa. Saat proses ini biasanya juga menimbulkan ego masing-masing. Sebab keduanya punya selera seni yang berbeda.
Berkolaborasi ini dipandang Elfa sebagai cara terus mengeksplorasi kemampuan. "Pinginnya ya kolaborasi terus dengan suami," papar Elfa. Kurator Lilik Indrawati saat pembukaan pameran menyatakan keduanya unik. "Pertama kali ini ada di Malang. Kalau di Jogja sudah ada," jelas Lilik.
Ia menyarankan ada satu nama khas sebagai ciri mereka. Sehingga tidak membawa nama satu persatu. Tapi satu kesatuan. Ternyata mereka sudah memilikinya. Namanya Hand of Elf. Jika ada nama itu, itulah nama single dari kolaborasi pasutri ini.
Lilik berharap, pameran pertama 2 in 1 ini akan hidup terus ke pameran berikutnya. Sebab tak mudah menyatukan dua kepribadian dalam karya. "Ini unik dan langka. Karena dua pribadi dalam satu karya," papar dia. Ia mencontohkan, seniman yang punya istri atau suami saja tidak mau direcoki pasangannya.
Sehingga keberhasilan mereka adalah ego berdua bisa ditekan. "Saya dengan suami saja gak bisa karena ego. Sehingga gak pernah melakukan kolaborasi," ujar Lilik. Kolaborasi bisa terjadi karena pasti karena cinta. Sebab cinta mengalahkan segalanya.
"Tidak menuntut apapun dan memberi. Semoga Handry dan Elfa saling memberi sampai mati," harap dosen Universitas Negeri Malang ini.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Suami Istri Lulusan UM Pameran Bareng di Dewan Kesenian ..."
Post a Comment