SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Wali Kota Malang, Sutiaji menjanjikan tidak akan menghilangkan mikrolet atau angkutan kota yang ada dalam transportasi massal untuk memecah kemacetan lalu lintas. Hal ini sudah ada dalam RTRW Kota Malang.
Sutiaji menyatakan itu pada SuryaMalang.com saat bertemu di Universitas Brawijaya Malang, Minggu (21/10/2018) usai menghadiri Hari Santri Nasional (HSN).
"Sudah saya rencanakan ada transportasi massal. Sistem yang saya pakai adalah melestarikan yang sudah ada. Kemudian mengambil dan mengadopsi yang ada menjadi inovasi baru," jelas Sutiaji. Karena itu mikrolet tetap diperlukan dan tidak dibuang begitu saja.
Namun masih jadi kekuatan. Tetapi ia ingin memodifikasikan. Misalkan tiga pemilik mikrolet berkolaborasi punya satu angkutan yang bisa menampung lebih banyak orang. Seperti minibus. Namun ini masih menjadi kajian pihaknya.
Sebab teriorial jalan Kota Malang sempit dan berliku. Sehingga perlu kajian mengenai jenis transportasi massalnya yang pas apa. Kapan rencana itu akan dilaksanakan? Ia menyatakan belum karena perlu kajian mendalam. Pada praktiknya, untuk transportasi masyarakat, sudah banyak pilihan.
Mikrolet tak jadi pilihan utama jika tidak memakai kendaraan pribadi. Apalagi jika dalam kondisi ingin cepat sampai. Seperti menggunakan angkutan online. Untuk mobilisasi beberapa orang, bisa lebih murah dan cepat naik angkutan online.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Wali Kota Malang, Sutiaji menjanjikan tidak akan menghilangkan mikrolet atau angkutan kota yang ada dalam transportasi massal untuk memecah kemacetan lalu lintas. Hal ini sudah ada dalam RTRW Kota Malang.
Sutiaji menyatakan itu pada SuryaMalang.com saat bertemu di Universitas Brawijaya Malang, Minggu (21/10/2018) usai menghadiri Hari Santri Nasional (HSN).
"Sudah saya rencanakan ada transportasi massal. Sistem yang saya pakai adalah melestarikan yang sudah ada. Kemudian mengambil dan mengadopsi yang ada menjadi inovasi baru," jelas Sutiaji. Karena itu mikrolet tetap diperlukan dan tidak dibuang begitu saja.
Namun masih jadi kekuatan. Tetapi ia ingin memodifikasikan. Misalkan tiga pemilik mikrolet berkolaborasi punya satu angkutan yang bisa menampung lebih banyak orang. Seperti minibus. Namun ini masih menjadi kajian pihaknya.
Sebab teriorial jalan Kota Malang sempit dan berliku. Sehingga perlu kajian mengenai jenis transportasi massalnya yang pas apa. Kapan rencana itu akan dilaksanakan? Ia menyatakan belum karena perlu kajian mendalam. Pada praktiknya, untuk transportasi masyarakat, sudah banyak pilihan.
Mikrolet tak jadi pilihan utama jika tidak memakai kendaraan pribadi. Apalagi jika dalam kondisi ingin cepat sampai. Seperti menggunakan angkutan online. Untuk mobilisasi beberapa orang, bisa lebih murah dan cepat naik angkutan online.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wali Kota Malang Rencanakan Transportasi Massal, Bagaimana ..."
Post a Comment