Gerak Jalan Santri Sarungan PCNU Kabupaten Malang diikuti 30.000 ribuan santri. Para santri yang mengikuti acara ini, menggunakan pakaian muslim, lengkap dengan peci dan sarung.
Gerak jalan ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Malang, di antaranya Plh Bupati Malang Sanusi, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Dandim 0818 Malang-Batu Letkol Ferry Munawar, Ketua PCNU Kabupaten Malang Umar Usman, Ketua DPRD Kabupaten Malang Hari Sasongko, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan 30 ribuan santri kabupaten Malang.
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung berpesan kepada para santri untuk menjaga kecintaan kepada negara. Ujung menilai santri saat ini harus tetap menjaga resolusi jihad yang telah dicontohkan KH Hasyim Asy'ari.
Foto: Istimewa |
"Santri milineal selain taat kiai, harus rajin mengaji, dan para santri juga harus cinta pada negara," ujar Ujung dalam sambutannya, Minggu (21/10/2018).
Ujung menyebutkan para santri harus tahu jatuhnya hari santri pada 22 Oktober 2018 besok merupakan momentum untuk meneladani Resolusi Jihad pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.
Dalam menghadapi pesta demokrasi dan kontestasi politik di tahun 2018 dan 2019 para santri diharapkan tetap menjaga keutuhan NKRI. "Suara boleh beda tapi tetap satu saudara. Satu bangsa dan negara Indonesia," kata Ujung.
(iwd/iwd)
Gerak Jalan Santri Sarungan PCNU Kabupaten Malang diikuti 30.000 ribuan santri. Para santri yang mengikuti acara ini, menggunakan pakaian muslim, lengkap dengan peci dan sarung.
Gerak jalan ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Malang, di antaranya Plh Bupati Malang Sanusi, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Dandim 0818 Malang-Batu Letkol Ferry Munawar, Ketua PCNU Kabupaten Malang Umar Usman, Ketua DPRD Kabupaten Malang Hari Sasongko, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan 30 ribuan santri kabupaten Malang.
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung berpesan kepada para santri untuk menjaga kecintaan kepada negara. Ujung menilai santri saat ini harus tetap menjaga resolusi jihad yang telah dicontohkan KH Hasyim Asy'ari.
Foto: Istimewa |
"Santri milineal selain taat kiai, harus rajin mengaji, dan para santri juga harus cinta pada negara," ujar Ujung dalam sambutannya, Minggu (21/10/2018).
Ujung menyebutkan para santri harus tahu jatuhnya hari santri pada 22 Oktober 2018 besok merupakan momentum untuk meneladani Resolusi Jihad pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.
Dalam menghadapi pesta demokrasi dan kontestasi politik di tahun 2018 dan 2019 para santri diharapkan tetap menjaga keutuhan NKRI. "Suara boleh beda tapi tetap satu saudara. Satu bangsa dan negara Indonesia," kata Ujung.
(iwd/iwd)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gerak Jalan Sarungan, Cara Warga Malang Peringati Hari Santri"
Post a Comment