SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri sebelumnya menegaskan bahwa informasi penculikan anak yang kabarnya terjadi di Lesanpuro, Kedungkandang, tidak benar. Polisi berani menyimpulkan hal itu karena adanya ketidak sinkronan cerita dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan.
Terbaru, Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni made Seruni Marhaeni menjelaskan, anak yang mengaku diculik ternyata tidak betul-betul diculik. Anak yang berinisial RAA ternyata membuat alasan diculik karena takut dimarahi ketika pulang sore hari dari tempat bermain.
“Kemarin di PPA cerita karena sering lihat sinetron Cinta yang Hilang di TV, jadi bisa mengarang cerita. Daripada dimarahi ibunya pulang sore. Ada-ada aja alasan anak kecil,” tulis Heni dalam pesan pendek saat dikonfirmasi.
Keterangan itu didapat polisi ketika RAA dimintai keterangan di Polres Malang Kota. Kata Marhaeni, penyidik sampai geleng kepala ketika mendengar alasan dari si anak.
“Cerita si anak ini kemarin sore. Sampai geleng-geleng kepala karena ceritanya macam-macem,” paparnya kepada SURYAMALANG.COM.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi ke keluarga RAA, keluarga tidak banyak memberi keterangan. Pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.
“Keterangannya ya seperti apa yang dikatakan polisi. Itu saja,” kata seorang sanak keluarga yang tidak ingin dicantumkan namanya.
Dari informasi di lapangan, pihak keluarga awalnya mendapat cerita dari RRA. RAA cerita ke ibunya. Lalu ibunya menceritakan ke anak-anaknya yang lain. Namun belakangan informasi itu menyebar luas karena ada yang mengabarkan di sosial media.
Sebelumnya tersiar informasi adanya peristiwa penculikan anak yang terjadi di Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang. RAA menjadi korbannya. RAA saat itu diceritakan diculik ketika sedang bermain di dekat rumahnya. Namun berhasil melarikan diri ketika mobil penculik berhenti di Jl Ki Ageng Gribig. (
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri sebelumnya menegaskan bahwa informasi penculikan anak yang kabarnya terjadi di Lesanpuro, Kedungkandang, tidak benar. Polisi berani menyimpulkan hal itu karena adanya ketidak sinkronan cerita dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan.
Terbaru, Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni made Seruni Marhaeni menjelaskan, anak yang mengaku diculik ternyata tidak betul-betul diculik. Anak yang berinisial RAA ternyata membuat alasan diculik karena takut dimarahi ketika pulang sore hari dari tempat bermain.
“Kemarin di PPA cerita karena sering lihat sinetron Cinta yang Hilang di TV, jadi bisa mengarang cerita. Daripada dimarahi ibunya pulang sore. Ada-ada aja alasan anak kecil,” tulis Heni dalam pesan pendek saat dikonfirmasi.
Keterangan itu didapat polisi ketika RAA dimintai keterangan di Polres Malang Kota. Kata Marhaeni, penyidik sampai geleng kepala ketika mendengar alasan dari si anak.
“Cerita si anak ini kemarin sore. Sampai geleng-geleng kepala karena ceritanya macam-macem,” paparnya kepada SURYAMALANG.COM.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi ke keluarga RAA, keluarga tidak banyak memberi keterangan. Pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.
“Keterangannya ya seperti apa yang dikatakan polisi. Itu saja,” kata seorang sanak keluarga yang tidak ingin dicantumkan namanya.
Dari informasi di lapangan, pihak keluarga awalnya mendapat cerita dari RRA. RAA cerita ke ibunya. Lalu ibunya menceritakan ke anak-anaknya yang lain. Namun belakangan informasi itu menyebar luas karena ada yang mengabarkan di sosial media.
Sebelumnya tersiar informasi adanya peristiwa penculikan anak yang terjadi di Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang. RAA menjadi korbannya. RAA saat itu diceritakan diculik ketika sedang bermain di dekat rumahnya. Namun berhasil melarikan diri ketika mobil penculik berhenti di Jl Ki Ageng Gribig. (
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Heboh Arek Malang Mengaku Diculik, Teryata Terinspirasi Sinetron ..."
Post a Comment