SURYA.co.id | KLOJEN - Permasalahan kemacetan masih menjadi hal yang sulit terpecahkan di kota Malang.
Saat ini, kemacetan nyaris terjadi disetiap sudut kota Malang. Hal itu dikarenakan kota Malang belum memiliki moda transportasi massal yang memadai.
Namun demikian, untuk saat ini Kota Malang dinilai masih belum membutuhkan moda transportasi massal layaknya di Jakarta yang tengah membangun MRT ataupun LRT.
Hal itu, lantaran dilihat dari struktur kota yang tak sebesar Jakarta, tentu memerlukan kebijakan lain.
Hal itu seperti diungkapkan oleh pengamat transportasi Universitas Brawijaya, Ludfi Jakfar.
Ia menyebut bahwa biaya untuk membangun transportasi massal memang cukup besar.
Sehingga jika melihat APBD saat ini maka tentunya cukup sulit untuk merealisasikan mimpi membangun moda transportasi massal.
"Transportasi massal yang terintegrasi memang sebuah keniscayaan. Tetapi untuk saat ini kota Malang masih cukup berat untuk menuju ke arah sana. Namun, pemerintah harus mencari alternatif lain yang lebih efektif untuk mengurai kemacetan," katanya Sabtu (20/10/2018).
Dosen jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya itu menambahkan bahwa sejauh ini untuk kemacetan yang ada di wilayah kota Malang terbagi dalam beberapa titik.
Beberapa diantaranya seperti kawasan Soekarno Hatta, kawasan Pasar Besar dan beberapa lokasi lain.
SURYA.co.id | KLOJEN - Permasalahan kemacetan masih menjadi hal yang sulit terpecahkan di kota Malang.
Saat ini, kemacetan nyaris terjadi disetiap sudut kota Malang. Hal itu dikarenakan kota Malang belum memiliki moda transportasi massal yang memadai.
Namun demikian, untuk saat ini Kota Malang dinilai masih belum membutuhkan moda transportasi massal layaknya di Jakarta yang tengah membangun MRT ataupun LRT.
Hal itu, lantaran dilihat dari struktur kota yang tak sebesar Jakarta, tentu memerlukan kebijakan lain.
Hal itu seperti diungkapkan oleh pengamat transportasi Universitas Brawijaya, Ludfi Jakfar.
Ia menyebut bahwa biaya untuk membangun transportasi massal memang cukup besar.
Sehingga jika melihat APBD saat ini maka tentunya cukup sulit untuk merealisasikan mimpi membangun moda transportasi massal.
"Transportasi massal yang terintegrasi memang sebuah keniscayaan. Tetapi untuk saat ini kota Malang masih cukup berat untuk menuju ke arah sana. Namun, pemerintah harus mencari alternatif lain yang lebih efektif untuk mengurai kemacetan," katanya Sabtu (20/10/2018).
Dosen jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya itu menambahkan bahwa sejauh ini untuk kemacetan yang ada di wilayah kota Malang terbagi dalam beberapa titik.
Beberapa diantaranya seperti kawasan Soekarno Hatta, kawasan Pasar Besar dan beberapa lokasi lain.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Saran Pakar Transportasi agar Pemkot Malang Cari Pecahkan ..."
Post a Comment