SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Shofiyah Nur Yustina sejak lama tertarik pada karate. Ia menekuni sejak kelas 4 SD.
“Awalnya coba-coba. Akhirnya jadi karateka," ungkap mahasiswi angkatan 2018 ini, Selasa (16/10/2018).
Karena ada passion itu, maka ia mengikuti lomba-lomba sejak kelas 5 SD. Mahasiswi Prodi Manajemen ini baru saja meraih prestasi yang didapat pada September 2018. Yaitu dua medali emas di Anjuk Ladang Karateka dalam pertandingan Perorangan serta di Bondowoso Ijen Championship di kategori yang sama.
Sedang di pertandingan Komite Beregu mendapat perunggu. Kesukaannya mendapat dukungan dari ayahnya yang ingin ia menjadi wanita yang tangguh dan tahan banting. Namun ibunya agak khawatir jika ia bertanding karena bisa saja cidera.
Keinginannya adalah menjadi menjadi atlet karate internasional. Untuk mewujudkan itu, ia rajin berlatih selama tiga sampai empat jam per hari.
Namun jika menghadapi pertandingan, jam latihannya bertambah hingga sembilan jam per hari.
Saat ini, Shofi masih mencari sponsor untuk rencana bertanding di Itali pada 2018 lewat kejuaraan internasional yang diselenggarakan oleh Shotokan Karate-Do International Federation (SKIF) pada Januari 2019. Alasan ingin ke sana karena ingin bertanding pemenang pelatnas-platnas dari berbagai negara.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Shofiyah Nur Yustina sejak lama tertarik pada karate. Ia menekuni sejak kelas 4 SD.
“Awalnya coba-coba. Akhirnya jadi karateka," ungkap mahasiswi angkatan 2018 ini, Selasa (16/10/2018).
Karena ada passion itu, maka ia mengikuti lomba-lomba sejak kelas 5 SD. Mahasiswi Prodi Manajemen ini baru saja meraih prestasi yang didapat pada September 2018. Yaitu dua medali emas di Anjuk Ladang Karateka dalam pertandingan Perorangan serta di Bondowoso Ijen Championship di kategori yang sama.
Sedang di pertandingan Komite Beregu mendapat perunggu. Kesukaannya mendapat dukungan dari ayahnya yang ingin ia menjadi wanita yang tangguh dan tahan banting. Namun ibunya agak khawatir jika ia bertanding karena bisa saja cidera.
Keinginannya adalah menjadi menjadi atlet karate internasional. Untuk mewujudkan itu, ia rajin berlatih selama tiga sampai empat jam per hari.
Namun jika menghadapi pertandingan, jam latihannya bertambah hingga sembilan jam per hari.
Saat ini, Shofi masih mencari sponsor untuk rencana bertanding di Itali pada 2018 lewat kejuaraan internasional yang diselenggarakan oleh Shotokan Karate-Do International Federation (SKIF) pada Januari 2019. Alasan ingin ke sana karena ingin bertanding pemenang pelatnas-platnas dari berbagai negara.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ciaaattt, Si Cantik dari Universitas Muhammadiyah Malang yang ..."
Post a Comment