SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) cabang Malang melakukan Gerakan Psychology Goes to School ke 26 SMPN di Kota Malang, Jumat (26/10/2018). Kegiatan di tiap SMPN berbeda jamnya dengan menyesuaikan jadwal sekolah.
"Hanya satu SMPN yang gagal dilaksanakan kegiatannya yaitu di SMPN 19 karena ada kejadian di sekolah itu," jelas Nirma Yulidya MPSi, koordinator gerakan pada suryamalang.com saat di SMPN 5 Kota Malang. Ada 210 psikolog, ilmuwan psikologi dan mahasiswa psikologi dari sejumlah perguruan tinggi yang terlibat.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Dindik Kota Malang. Bahkan Kadindik, Zubaidah menyarankan ke seluruh SMPN, khususnya menyentuh ke siswa SMP kelas 9 karena akan menghadapi ujian.
Namun di lapangan, menyasar ke siswa kelas 7 dan 8. "Ini gerakan untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Dunia," jelasnya. Menyasar SMP karena banyak problem dihadapi siswa SMP. Misalkan soal bullying, gadget, mogok sekolah dll.
Namun pada hal tertentu, gadget juga dipakai sekolah sebagai media pembelajaran. Namun ada juga sekolah yang melarang dipakai. Sehingga sampai di sekolah dimatikan.
Ayu Syamsudin, psikolog masuk ke kelas 9.2 di SMPN 5 Kota Malang. Kursi kelas dibuat melingkar. Ia mengajak berbicang siswa tentang keseharian mereka. "Siapa yang suka susah cair sama teman baru?" tanya.
Ada juga pertanyaan apa pernah merasa jengkel dimarahi orangtua. "Ada. Karena tidak mau membersihkan rumah," jawab siswa berkacamata.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) cabang Malang melakukan Gerakan Psychology Goes to School ke 26 SMPN di Kota Malang, Jumat (26/10/2018). Kegiatan di tiap SMPN berbeda jamnya dengan menyesuaikan jadwal sekolah.
"Hanya satu SMPN yang gagal dilaksanakan kegiatannya yaitu di SMPN 19 karena ada kejadian di sekolah itu," jelas Nirma Yulidya MPSi, koordinator gerakan pada suryamalang.com saat di SMPN 5 Kota Malang. Ada 210 psikolog, ilmuwan psikologi dan mahasiswa psikologi dari sejumlah perguruan tinggi yang terlibat.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Dindik Kota Malang. Bahkan Kadindik, Zubaidah menyarankan ke seluruh SMPN, khususnya menyentuh ke siswa SMP kelas 9 karena akan menghadapi ujian.
Namun di lapangan, menyasar ke siswa kelas 7 dan 8. "Ini gerakan untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Dunia," jelasnya. Menyasar SMP karena banyak problem dihadapi siswa SMP. Misalkan soal bullying, gadget, mogok sekolah dll.
Namun pada hal tertentu, gadget juga dipakai sekolah sebagai media pembelajaran. Namun ada juga sekolah yang melarang dipakai. Sehingga sampai di sekolah dimatikan.
Ayu Syamsudin, psikolog masuk ke kelas 9.2 di SMPN 5 Kota Malang. Kursi kelas dibuat melingkar. Ia mengajak berbicang siswa tentang keseharian mereka. "Siapa yang suka susah cair sama teman baru?" tanya.
Ada juga pertanyaan apa pernah merasa jengkel dimarahi orangtua. "Ada. Karena tidak mau membersihkan rumah," jawab siswa berkacamata.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Himpunan Psikologi Indonesia Kunjungi 26 SMPN Kota Malang"
Post a Comment