SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Perkembangan Kota Malang yang kian pesat menuntut kemampuan warga mengantisipasi peristiwa kebakaran. Pemkot Malang mengukuhkan 35 warga menjadi relawan di masing-masing kelurahannya untuk mengantisipasi kebakaran.
Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko yang akrab disapa Bung Edi mengukuhkan para relawan yang diberi nama Balakar 1920 saat menghadiri acara Simulasi Pemberdayaan Satuan Linmas di Kantor UPT Damkar Kota Malang, Kamis (15/11/2018).
Balakar yaitu barisan sukarelawan pemadam kebakaran. Angka 1920 mengacu pada markas pemadam kebakaran yang didirikan oleh Belanda pada 1920.
Pada relawan Balakar 1920 dilatih bagaimana cara mengantisipasi kebakaran dan memadamkan api. Mereka menjadi barisan terdepan dalam upaya awal memadamkan api.
"Hari ini kegiatannya meningkatkan keterampilan daripada relawan. Relawan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat karena peran masyarakat sangat penting," kata Edi, Kamis (15/11/2018).
Kata Edi, masalah kebakaran menjadi masalah yang dihadapi bersama. Dijelaskannya, sejak Oktober hingga November ini, ada 22 kejadian kebakaran.
Jumlah itu tidak sedikit. Kebakaran terjadi lantaran beberapa alasan, seperti putung rokok, arus pendek hingga keteledoran masyarakat di dapur.
"Hari ini baru saja dikukuhkan, Balakar 1920. Ini sebagai bentuk nyata partisipasi masyarakat. Mereka diambil, dipilih, dari masyarakat yang memiliki kepudulian," terang Edi.
Di sisi lain, Edi juga mengupayakan fasilitas penunjang yaitu mobil pemadam kebakaran. Menurutnya fasilitas itu penting untuk menunjang kinerja petugas di lapangan. Hanya saja, nampaknya alat tersebut belum bisa direalisasikan tahun ini meskipun sudah dibahas jauh-jauh hari.
"Untuk menjawab tantangan cepatnya pembangunan Kota Malang memang perku kelengkapan daripada alat-alat. Namun saya kurang tahu teknis perubahan anggaran. Pak Sekretaris (Sekda) yang tahu," katanya.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Perkembangan Kota Malang yang kian pesat menuntut kemampuan warga mengantisipasi peristiwa kebakaran. Pemkot Malang mengukuhkan 35 warga menjadi relawan di masing-masing kelurahannya untuk mengantisipasi kebakaran.
Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko yang akrab disapa Bung Edi mengukuhkan para relawan yang diberi nama Balakar 1920 saat menghadiri acara Simulasi Pemberdayaan Satuan Linmas di Kantor UPT Damkar Kota Malang, Kamis (15/11/2018).
Balakar yaitu barisan sukarelawan pemadam kebakaran. Angka 1920 mengacu pada markas pemadam kebakaran yang didirikan oleh Belanda pada 1920.
Pada relawan Balakar 1920 dilatih bagaimana cara mengantisipasi kebakaran dan memadamkan api. Mereka menjadi barisan terdepan dalam upaya awal memadamkan api.
"Hari ini kegiatannya meningkatkan keterampilan daripada relawan. Relawan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat karena peran masyarakat sangat penting," kata Edi, Kamis (15/11/2018).
Kata Edi, masalah kebakaran menjadi masalah yang dihadapi bersama. Dijelaskannya, sejak Oktober hingga November ini, ada 22 kejadian kebakaran.
Jumlah itu tidak sedikit. Kebakaran terjadi lantaran beberapa alasan, seperti putung rokok, arus pendek hingga keteledoran masyarakat di dapur.
"Hari ini baru saja dikukuhkan, Balakar 1920. Ini sebagai bentuk nyata partisipasi masyarakat. Mereka diambil, dipilih, dari masyarakat yang memiliki kepudulian," terang Edi.
Di sisi lain, Edi juga mengupayakan fasilitas penunjang yaitu mobil pemadam kebakaran. Menurutnya fasilitas itu penting untuk menunjang kinerja petugas di lapangan. Hanya saja, nampaknya alat tersebut belum bisa direalisasikan tahun ini meskipun sudah dibahas jauh-jauh hari.
"Untuk menjawab tantangan cepatnya pembangunan Kota Malang memang perku kelengkapan daripada alat-alat. Namun saya kurang tahu teknis perubahan anggaran. Pak Sekretaris (Sekda) yang tahu," katanya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wawali Malang Kukuhkan Balakar 1920"
Post a Comment