Search

Destinasi Wisata Baru di Kota Malang: Museum Haji Mohammad Sattar - Surya Malang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Bertambah satu lagi destinasi wisata museum di Kota Malang. Namanya Museum Haji Mohammad Sattar di Jl Veteran Dalam Kota Malang. Peresmian telah dilakukan pada Senin malam (19/11/2018).

Peresmian museum itu juga disemarakkan pameran lukisan kaligrafi almarhum Sattar sampai 19 Desember 2018.

Letak museum itu di lantai dua rumah almarhum yang dikenal terakhir sebagai dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Tepatnya di belakang SMKN 2.

Ia meninggal dunia pada 27 September 2017 atau hari ke 10 usai pulang haji. "Sejak lama almarhum memang ingin punya galeri," jelas Sattar pada suryamalang.com, Selasa (20/11/2018).

Rencana dulu memang usai 40 hari pulang haji, ia akan pameran. Namun ia wafat duluan. Keluarga dibantu teman-teman seniman mewujudkan harapannya dengan pameran di galeri rumahnya yang dilabeli museum. "Di sini non profit," papar wanita berhijab ini.

Karya-karya lamanya yang tersisa di pamerkan. Bahkan ada yang belum terselesaikan pada 2017 juga dipamerkan dengan judul untitled. Karya yang ditampilkan beragam tahun produksinya. Ada tahun 1975, 1985, 1986, 1995, 2004 dll.

Dikatakan Ny Sattar, suaminya membuat tempat pameran ini lebih pada agar bisa berkumpul dengan teman-teman seniman. "Almarhum punya penyakit gula. Jadi kalau akan pergi-pergi jauh ya berat. Bapak lebih senang teman-temannya kesini karena kondisinya," terangnya.

Ruangan di museum ditata menarik. Hampir semua dinding di lantai dua dipasang karya lukisan kaligrafi almarhum Sattar. Ada juga lemari koleksi buku-buku almarhum dan kamera.

WUJUDKAN KEINGINAN ALMARHUM - Menantu Almarhum HM Sattar, Pungki Hari Wibowo berpose dengan kaus pameran dan latar belakang karya lukisan HM Sattar di Jalan Veteran Dalam, Kota Malang, Selasa (20/11/2018). Pungki dan keluarga HM Sattar serta sejumlah seniman mewujudkan keinginan almarhum HM Sattar untuk melakukan pameran tunggal dalam pembukaan museumnya.
WUJUDKAN KEINGINAN ALMARHUM - Menantu Almarhum HM Sattar, Pungki Hari Wibowo berpose dengan kaus pameran dan latar belakang karya lukisan HM Sattar di Jalan Veteran Dalam, Kota Malang, Selasa (20/11/2018). Pungki dan keluarga HM Sattar serta sejumlah seniman mewujudkan keinginan almarhum HM Sattar untuk melakukan pameran tunggal dalam pembukaan museumnya. (hayu yudha prabowo)

"Museum ini juga boleh dipakai oleh seniman lain yang ingin pameran. Kami sifatnya non profit. Tapi lantai 3 hanya khusus buat karya almarhum," jawabnya.

Dikatakannya, almarhum memiliki kekhasan di lukisan kaligrafi. "Kadang saya juga pernah menanyakan kenapa gak bikin lukisan lain. Kadang-kadang ya mau bikin lukisan bunga. Namun kemudian ya bikin kaligrafi lagi," jawabnya.

Tentang kebiasaan melukisnya, dijelaskan dia, tidak pasti jadwalnya. "Biasanya izin ke ruangannya di lantai dua di sebelah museum itu. Tapi saya tidak tahu pasti apa melukis atau mengerjakan tugas kantornya," jawabnya.

Let's block ads! (Why?)

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Bertambah satu lagi destinasi wisata museum di Kota Malang. Namanya Museum Haji Mohammad Sattar di Jl Veteran Dalam Kota Malang. Peresmian telah dilakukan pada Senin malam (19/11/2018).

Peresmian museum itu juga disemarakkan pameran lukisan kaligrafi almarhum Sattar sampai 19 Desember 2018.

Letak museum itu di lantai dua rumah almarhum yang dikenal terakhir sebagai dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Tepatnya di belakang SMKN 2.

Ia meninggal dunia pada 27 September 2017 atau hari ke 10 usai pulang haji. "Sejak lama almarhum memang ingin punya galeri," jelas Sattar pada suryamalang.com, Selasa (20/11/2018).

Rencana dulu memang usai 40 hari pulang haji, ia akan pameran. Namun ia wafat duluan. Keluarga dibantu teman-teman seniman mewujudkan harapannya dengan pameran di galeri rumahnya yang dilabeli museum. "Di sini non profit," papar wanita berhijab ini.

Karya-karya lamanya yang tersisa di pamerkan. Bahkan ada yang belum terselesaikan pada 2017 juga dipamerkan dengan judul untitled. Karya yang ditampilkan beragam tahun produksinya. Ada tahun 1975, 1985, 1986, 1995, 2004 dll.

Dikatakan Ny Sattar, suaminya membuat tempat pameran ini lebih pada agar bisa berkumpul dengan teman-teman seniman. "Almarhum punya penyakit gula. Jadi kalau akan pergi-pergi jauh ya berat. Bapak lebih senang teman-temannya kesini karena kondisinya," terangnya.

Ruangan di museum ditata menarik. Hampir semua dinding di lantai dua dipasang karya lukisan kaligrafi almarhum Sattar. Ada juga lemari koleksi buku-buku almarhum dan kamera.

WUJUDKAN KEINGINAN ALMARHUM - Menantu Almarhum HM Sattar, Pungki Hari Wibowo berpose dengan kaus pameran dan latar belakang karya lukisan HM Sattar di Jalan Veteran Dalam, Kota Malang, Selasa (20/11/2018). Pungki dan keluarga HM Sattar serta sejumlah seniman mewujudkan keinginan almarhum HM Sattar untuk melakukan pameran tunggal dalam pembukaan museumnya.
WUJUDKAN KEINGINAN ALMARHUM - Menantu Almarhum HM Sattar, Pungki Hari Wibowo berpose dengan kaus pameran dan latar belakang karya lukisan HM Sattar di Jalan Veteran Dalam, Kota Malang, Selasa (20/11/2018). Pungki dan keluarga HM Sattar serta sejumlah seniman mewujudkan keinginan almarhum HM Sattar untuk melakukan pameran tunggal dalam pembukaan museumnya. (hayu yudha prabowo)

"Museum ini juga boleh dipakai oleh seniman lain yang ingin pameran. Kami sifatnya non profit. Tapi lantai 3 hanya khusus buat karya almarhum," jawabnya.

Dikatakannya, almarhum memiliki kekhasan di lukisan kaligrafi. "Kadang saya juga pernah menanyakan kenapa gak bikin lukisan lain. Kadang-kadang ya mau bikin lukisan bunga. Namun kemudian ya bikin kaligrafi lagi," jawabnya.

Tentang kebiasaan melukisnya, dijelaskan dia, tidak pasti jadwalnya. "Biasanya izin ke ruangannya di lantai dua di sebelah museum itu. Tapi saya tidak tahu pasti apa melukis atau mengerjakan tugas kantornya," jawabnya.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Destinasi Wisata Baru di Kota Malang: Museum Haji Mohammad Sattar - Surya Malang"

Post a Comment

Powered by Blogger.