SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Perubahan cuaca belakangan mulai terjadi di kawasan Malang Raya. Salah satu efek dari perubahan cuaca tersebut adalah angin kencang yang belakangan mulai menimpa kawasan Malang Raya: Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu.
Namun, angin kencang yang terjadi di kawasan Malang Raya belakangan ini bukanlah merupakan awal dari musim pancaroba.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Anung Suprayitno, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Iklim Kelas II, Karangploso. Ia menjelaskan bajwa angin kencang yang terjadi di kawasan Malang raya tersebut dikarenakan adanya perubahan tekanan di kawasan Selat Malaka.
Kondisi tersebut menyebabkan angin Timuran dari kawasan Australia yang bertekanan tinggi tertarik keseluruhan ke arah Selat Malaka. Hal itulah yang menimbulkan efek angin kencang yang terjadi belakangan ini.
"Kalau untuk awal musim pancaroba, asumsi kami ada pada akhir Oktober. Sementara untuk musim penghujan perkiraan sekitar bulan November," terangnya, Minggu (7/10/2018).
Namun demikian, Anung tetap menghimbau masyarakat untuk tetap waspada. Pasalnya angin kencang yang terjadi belakangan ini juga berpotensi menimbulkan kerusakan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada.
"Angin kencang yang terjadi belakangan ini beda dengan angin puting beliung. Tetapi tetap berpotensi menimbulkan kerusakan seperti pohon tumbang, rumah roboh ataupun baliho roboh. Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada," tandasnya.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Perubahan cuaca belakangan mulai terjadi di kawasan Malang Raya. Salah satu efek dari perubahan cuaca tersebut adalah angin kencang yang belakangan mulai menimpa kawasan Malang Raya: Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu.
Namun, angin kencang yang terjadi di kawasan Malang Raya belakangan ini bukanlah merupakan awal dari musim pancaroba.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Anung Suprayitno, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Iklim Kelas II, Karangploso. Ia menjelaskan bajwa angin kencang yang terjadi di kawasan Malang raya tersebut dikarenakan adanya perubahan tekanan di kawasan Selat Malaka.
Kondisi tersebut menyebabkan angin Timuran dari kawasan Australia yang bertekanan tinggi tertarik keseluruhan ke arah Selat Malaka. Hal itulah yang menimbulkan efek angin kencang yang terjadi belakangan ini.
"Kalau untuk awal musim pancaroba, asumsi kami ada pada akhir Oktober. Sementara untuk musim penghujan perkiraan sekitar bulan November," terangnya, Minggu (7/10/2018).
Namun demikian, Anung tetap menghimbau masyarakat untuk tetap waspada. Pasalnya angin kencang yang terjadi belakangan ini juga berpotensi menimbulkan kerusakan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada.
"Angin kencang yang terjadi belakangan ini beda dengan angin puting beliung. Tetapi tetap berpotensi menimbulkan kerusakan seperti pohon tumbang, rumah roboh ataupun baliho roboh. Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada," tandasnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BMKG: Waspada Angin Kencang Berpotensi Merusak di Malang ..."
Post a Comment