Search

Bonek Pastikan Tak Hadir Di Malang

Sejumlah koordinator Bonek memastikan tidak akan mengirim anggotanya untuk memberikan dukungan penuh kepada Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan kala dijamu Arema FC, Sabtu (6/10).

Kesepakatan itu muncul setelah sejumlah koordinator menggelar pertemuan kemarin sore di Mapolrestabes Surabaya. Dalam pertemuan itu, ada empat pernyataan sikap yang disampaikan Bonek.

Walau mendapat kuota dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan Arema, Bonek memilih tidak berangkat. Selain kejadian mengenaskan di Bandung beberapa waktu lalu, chant bernada kekerasan juga masih terdengar di tribune Kanjuruhan saat Arema menjamu Madura United di laga amal.

“Kami percaya itu [pemberian kuota] adalah upaya menuju ke langkah perbaikan. Namun, momennya belum pas saat ini untuk ke Malang. Kami mohon semua menjaga diri, tidak ada yang uji nyali segala macam,” kata juru bicara Bonek, Cak Tulus, dilansir laman resmi klub.

“Seluruh Bonek, baik di Surabaya maupun di Jawa Timur, baik individu maupun komunitas, untuk tidak ke Malang. Kesepakatan ini demi terciptanya situasi yang kondusif dan keamanan semua pihak.”

Sebagai gantinya, para koordinator Bonek ini menggelar nonton bareng di halaman Mapolrestabes Surabaya sekaligus mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

View this post on Instagram

PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) telah mengumumkan secara resmi sanksi apa yang diberikan terkait insiden berdarah yang menewaskan satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 23 September lalu. Dari deretan sanksi yang ada, hukuman terberat memang didapatkan Persib Bandung selaku tuan rumah. . Salah satunya, mereka hanya boleh bermain di luar pulau Jawa pada sisa kompetisi musim ini dan setengah musim pada 2019, plus tanpa penonton. Sanksi tersebut menuai pro dan kontra. . Sayangnya, oknum yang tidak bisa menerima sanksi tersebut, mulai melakukan tindakan di luar kewajaran. Kabar terbaru, para pengurus PSSI malah mendapatkan teror yang berlebihan. . Teror itu bukan hanya lewat media sosial, tapi juga langsung ke telepon genggam pribadi pengurus PSSI. "Ya, pengurus PSSI menerima ribuan teror lewat alat komunikasi pribadi. Dari sekadar olok-olok, hingga ancaman pembunuhan atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin tersebut. Tentu kami sangat menyayangkan teror itu dilakukan lewat nomor telepon pribadi hingga mengganggu proses kerja mengurusi sepakbola nasional," kata Gatot Widakdo, head of Media Relation and Digital Promotion PSSI ketika dikonfirmasi. . Dengan menerima ribuan teror, lanjut Gatot, alat komunikasi menjadi terganggu. Padahal, pengurus masih harus terus menjalin komunikasi dengan stakeholder sepakbola di Tanah Air, begitu juga dengan pihak-pihak kolega federasi di luar negeri. . Sejumlah pengurus PSSI juga berharap seluruh pihak bisa menahan diri untuk melihat perjalanan sepakbola nasional yang lebih tenang dan damai guna membangun jalan menuju prestasi tim nasional. . "Kami juga heran, bagaimana mungkin nomor telepon pribadi pengurus bisa disebarluaskan hanya untuk mengirimkan teror-teror yang berbau kebencian dan ancaman pembunuhan. Sebaiknya hal ini dihentikan dan mari kita berpikir positif. Kami pun belum berencana melaporkannya ke pihak Kepolisian, meski ini bisa kami perkarakan," tambah Gatot.

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

Artikel dilanjutkan di bawah ini

 

ARTIKEL TOP PEKAN INI I
1. Neraka Di Depan Mata Manchester United & Jose Mourinho
2. Fans Real Madrid Mulai Rindukan Cristiano Ronaldo
3. Marko Simic Alami Kecelakaan Lalu Lintas
4. Man United & Barcelona Jadi Destinasi Favorit Beppe Marotta
5. Daftar Rekrutan Penting Marotta Untuk Juventus
Selengkapnya:
Daftar Artikel Terlaris Goal Indonesia

  Footer - Liga 1

Let's block ads! (Why?)

Sejumlah koordinator Bonek memastikan tidak akan mengirim anggotanya untuk memberikan dukungan penuh kepada Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan kala dijamu Arema FC, Sabtu (6/10).

Kesepakatan itu muncul setelah sejumlah koordinator menggelar pertemuan kemarin sore di Mapolrestabes Surabaya. Dalam pertemuan itu, ada empat pernyataan sikap yang disampaikan Bonek.

Walau mendapat kuota dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan Arema, Bonek memilih tidak berangkat. Selain kejadian mengenaskan di Bandung beberapa waktu lalu, chant bernada kekerasan juga masih terdengar di tribune Kanjuruhan saat Arema menjamu Madura United di laga amal.

“Kami percaya itu [pemberian kuota] adalah upaya menuju ke langkah perbaikan. Namun, momennya belum pas saat ini untuk ke Malang. Kami mohon semua menjaga diri, tidak ada yang uji nyali segala macam,” kata juru bicara Bonek, Cak Tulus, dilansir laman resmi klub.

“Seluruh Bonek, baik di Surabaya maupun di Jawa Timur, baik individu maupun komunitas, untuk tidak ke Malang. Kesepakatan ini demi terciptanya situasi yang kondusif dan keamanan semua pihak.”

Sebagai gantinya, para koordinator Bonek ini menggelar nonton bareng di halaman Mapolrestabes Surabaya sekaligus mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

View this post on Instagram

PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) telah mengumumkan secara resmi sanksi apa yang diberikan terkait insiden berdarah yang menewaskan satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 23 September lalu. Dari deretan sanksi yang ada, hukuman terberat memang didapatkan Persib Bandung selaku tuan rumah. . Salah satunya, mereka hanya boleh bermain di luar pulau Jawa pada sisa kompetisi musim ini dan setengah musim pada 2019, plus tanpa penonton. Sanksi tersebut menuai pro dan kontra. . Sayangnya, oknum yang tidak bisa menerima sanksi tersebut, mulai melakukan tindakan di luar kewajaran. Kabar terbaru, para pengurus PSSI malah mendapatkan teror yang berlebihan. . Teror itu bukan hanya lewat media sosial, tapi juga langsung ke telepon genggam pribadi pengurus PSSI. "Ya, pengurus PSSI menerima ribuan teror lewat alat komunikasi pribadi. Dari sekadar olok-olok, hingga ancaman pembunuhan atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin tersebut. Tentu kami sangat menyayangkan teror itu dilakukan lewat nomor telepon pribadi hingga mengganggu proses kerja mengurusi sepakbola nasional," kata Gatot Widakdo, head of Media Relation and Digital Promotion PSSI ketika dikonfirmasi. . Dengan menerima ribuan teror, lanjut Gatot, alat komunikasi menjadi terganggu. Padahal, pengurus masih harus terus menjalin komunikasi dengan stakeholder sepakbola di Tanah Air, begitu juga dengan pihak-pihak kolega federasi di luar negeri. . Sejumlah pengurus PSSI juga berharap seluruh pihak bisa menahan diri untuk melihat perjalanan sepakbola nasional yang lebih tenang dan damai guna membangun jalan menuju prestasi tim nasional. . "Kami juga heran, bagaimana mungkin nomor telepon pribadi pengurus bisa disebarluaskan hanya untuk mengirimkan teror-teror yang berbau kebencian dan ancaman pembunuhan. Sebaiknya hal ini dihentikan dan mari kita berpikir positif. Kami pun belum berencana melaporkannya ke pihak Kepolisian, meski ini bisa kami perkarakan," tambah Gatot.

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

Artikel dilanjutkan di bawah ini

 

ARTIKEL TOP PEKAN INI I
1. Neraka Di Depan Mata Manchester United & Jose Mourinho
2. Fans Real Madrid Mulai Rindukan Cristiano Ronaldo
3. Marko Simic Alami Kecelakaan Lalu Lintas
4. Man United & Barcelona Jadi Destinasi Favorit Beppe Marotta
5. Daftar Rekrutan Penting Marotta Untuk Juventus
Selengkapnya:
Daftar Artikel Terlaris Goal Indonesia

  Footer - Liga 1

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bonek Pastikan Tak Hadir Di Malang"

Post a Comment

Powered by Blogger.