Search

Polemik Malang dan Lumajang, Berebut Penghargaan Wisata Air ...

SURABAYA, KOMPAS.com - Penghargaan Anugerah Wisata Jawa Timur 2018 untuk destinasi wisata air terjun Tumpak Sewu yang diberikan kepada pemerintah Kabupaten Lumajang 23 Oktober 2018 lalu berbuntut protes.

Kabupaten Malang meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur selaku penyelenggara mencabut penghargaan tersebut, karena lokasi wisata air terjun tersebut berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.

Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengaku sudah mengkomunikasikan masalah tersebut kepada pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur di lokasi acara penghargaan.

"Kami juga menindak lanjuti dengan mengirim surat resmi kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur," katanya dikonfirmasi, Jumat (9/11/2018).

Baca juga: Panduan Transportasi Menuju Tumpak Sewu, Niagara-nya Indonesia

Saat ini, pihaknya menunggu kebijakan Pemprov Jawa Timur tentang masalah tersebut. "Jangan sampai nanti mengganggu psikologis masyarakat yang sudah damai mengelola wisata," jelasnya.

Inisiatif Pemkab Lumajang

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur, Sinarto, dikonfirmasi membenarkan ada protes soal hasil penilaian Penghargaan Anugerah Wisata Jawa Timur 2018 dari Kabupaten Malang.

"Kita coba cek lagi nanti bagaimana kajian administratifnya," kata Sinarto.

Yang pasti kata dia, Pemerintah Kabupaten Malang tidak mengajukan obyek wisata air terjun Tumpak Sewu untuk diikutkan Anugerah Wisata Jawa Timur 2018.

"Yang mengajukan justru Kabupaten Lumajang," jelasnya.

Baca juga: Pilkada Lumajang 2018, Pasangan Thoriq-Indah Klaim Menang

Secara geografis, air terjun yang dijuluki "Niagaranya Indonesia" itu memang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di bagian selatan.

Di Kabupaten Lumajang, air terjun Tumpak Sewu berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. Sementara di Kabupaten Malang, di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading. Di Malang, obyek wisata itu dikenal dengan nama Coban Sewu.

Tanggapan Bupati Lumajang

Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat dikonfirmasi membenarkan jika air terjun Tumpak Sewu bisa diakses dari daerahnya maupun Kabupaten Malang.

"Tapi pemandangan paling bagus memang hanya bisa diakses dari Lumajang, karena turunnya air tepat di wilayah Lumajang," katanya.

Baca juga: Unik, Dua Djumain Bersaing pada Pilkades di Malang

Oleh pemerintah desa di lokasi air terjun, sejak beberapa tahun terakhir telah dibangun akses untuk menuju lokasi air terjun.

"Warga desa sangat terbuka dan mendukung untuk ikut membangun infrastruktur pendukung wisata Tumpak Sewu. Banyak warga yang merelakan tanahnya dipakai untuk infrastruktur wisata," jelasnya.

Anugerah Wisata Jawa Timur 2018 memberikan penghargaan kepada 9 pemerintah daerah dan pengelola wisata dalam 3 kategori penilaian wisata. Kategori pertama yakni kategori wisata alam. Terbaik I terpilih Air Terjun Tumpak Sewu Kabupaten Lumajang, terbaik II Wisata Gunung Kelud Kabupaten Kediri, dan terbaik III Watu Rumpuk Kabupaten Madiun.

Kategori wisata budaya, terbaik I Makam Maulana Ibrahim Asmoro Qondi Kabupaten Tuban, terbaik II Desa Wisata Keris Aeng Tong Tong Kabupaten Sumenep, dan terbaik III Desa Wisata Bumiaji Kota Batu.

Sementara untuk kategori wisata buatan, terbaik I Kampung Coklat Kabupaten Blitar, terbaik II Atlantik Land Kota Surabaya, dan terbaik III Wisata Edukasi Kopi dan Kakao di Pusat Penilitian Kopi dan Kakao Kabupaten Jember. 


Let's block ads! (Why?)

SURABAYA, KOMPAS.com - Penghargaan Anugerah Wisata Jawa Timur 2018 untuk destinasi wisata air terjun Tumpak Sewu yang diberikan kepada pemerintah Kabupaten Lumajang 23 Oktober 2018 lalu berbuntut protes.

Kabupaten Malang meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur selaku penyelenggara mencabut penghargaan tersebut, karena lokasi wisata air terjun tersebut berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.

Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengaku sudah mengkomunikasikan masalah tersebut kepada pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur di lokasi acara penghargaan.

"Kami juga menindak lanjuti dengan mengirim surat resmi kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur," katanya dikonfirmasi, Jumat (9/11/2018).

Baca juga: Panduan Transportasi Menuju Tumpak Sewu, Niagara-nya Indonesia

Saat ini, pihaknya menunggu kebijakan Pemprov Jawa Timur tentang masalah tersebut. "Jangan sampai nanti mengganggu psikologis masyarakat yang sudah damai mengelola wisata," jelasnya.

Inisiatif Pemkab Lumajang

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jawa Timur, Sinarto, dikonfirmasi membenarkan ada protes soal hasil penilaian Penghargaan Anugerah Wisata Jawa Timur 2018 dari Kabupaten Malang.

"Kita coba cek lagi nanti bagaimana kajian administratifnya," kata Sinarto.

Yang pasti kata dia, Pemerintah Kabupaten Malang tidak mengajukan obyek wisata air terjun Tumpak Sewu untuk diikutkan Anugerah Wisata Jawa Timur 2018.

"Yang mengajukan justru Kabupaten Lumajang," jelasnya.

Baca juga: Pilkada Lumajang 2018, Pasangan Thoriq-Indah Klaim Menang

Secara geografis, air terjun yang dijuluki "Niagaranya Indonesia" itu memang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di bagian selatan.

Di Kabupaten Lumajang, air terjun Tumpak Sewu berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. Sementara di Kabupaten Malang, di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading. Di Malang, obyek wisata itu dikenal dengan nama Coban Sewu.

Tanggapan Bupati Lumajang

Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat dikonfirmasi membenarkan jika air terjun Tumpak Sewu bisa diakses dari daerahnya maupun Kabupaten Malang.

"Tapi pemandangan paling bagus memang hanya bisa diakses dari Lumajang, karena turunnya air tepat di wilayah Lumajang," katanya.

Baca juga: Unik, Dua Djumain Bersaing pada Pilkades di Malang

Oleh pemerintah desa di lokasi air terjun, sejak beberapa tahun terakhir telah dibangun akses untuk menuju lokasi air terjun.

"Warga desa sangat terbuka dan mendukung untuk ikut membangun infrastruktur pendukung wisata Tumpak Sewu. Banyak warga yang merelakan tanahnya dipakai untuk infrastruktur wisata," jelasnya.

Anugerah Wisata Jawa Timur 2018 memberikan penghargaan kepada 9 pemerintah daerah dan pengelola wisata dalam 3 kategori penilaian wisata. Kategori pertama yakni kategori wisata alam. Terbaik I terpilih Air Terjun Tumpak Sewu Kabupaten Lumajang, terbaik II Wisata Gunung Kelud Kabupaten Kediri, dan terbaik III Watu Rumpuk Kabupaten Madiun.

Kategori wisata budaya, terbaik I Makam Maulana Ibrahim Asmoro Qondi Kabupaten Tuban, terbaik II Desa Wisata Keris Aeng Tong Tong Kabupaten Sumenep, dan terbaik III Desa Wisata Bumiaji Kota Batu.

Sementara untuk kategori wisata buatan, terbaik I Kampung Coklat Kabupaten Blitar, terbaik II Atlantik Land Kota Surabaya, dan terbaik III Wisata Edukasi Kopi dan Kakao di Pusat Penilitian Kopi dan Kakao Kabupaten Jember. 


Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Polemik Malang dan Lumajang, Berebut Penghargaan Wisata Air ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.