SURYA.co.id | MALANG - Kota Malang telah menyonsong menjadi smart city sejak 2017 silam. Dengan meluncurkan Ngalam Command Center (NCC), Kota Malang memiliki pusat kendali informasi untuk memantau segala aktivitas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Sebagai kota cerdas, canggih, dan modern segala aktivitas pelayanan umum bisa dipantau oleh ruang kendali informasi ini di Balai Kota Malang. Seperti pelayanan ambulans 119, pemantauan aktivitas aparatur sipil negara, lalu lintas dan lain-lain.
Dari NCC dapat diketahui secara real-time berbagai kegiatan, acara, kebijakan yang ada dari segenap OPD di Kota Malang. NCC menjadi rumah bagi data, informasi dan aplikasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang datanya terus diperbaharui secara berkala.
Pantauan CCTV di Kota Malang juga terintegrasi ke NCC, meski saat ini masih belum banyak CCTV terpasang di sudut-sudut Kota Malang. Rencananya, ke depan CCTV akan lebih banyak lagi dipasang hingga 101 unit di sejumlah titik di Kota Malang.
Hal ini untuk membantu berbagai aktivitas lalu lintas, keamanan dan aktivitas penting lainnya. NCC diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin menuntut pelayanan cepat dari pemerintahan.
Nah, seiring pergantian tampuk kepemimpinan Kota Malang di tangan Sutiaji, sejumlah agenda dan konsep smart city Kota Malang telah disusun. Seperti apa konsep yang diinginkan? Berikut wawancara wartawan Surya, Benni Indo dengan Wali Kota Malang, Sutiaji.
Surya : Sejauh mana Kota Malang sudah menerapkan konsep smart city untuk efisiensi dan meningkatkan pelayanan?
Sutiaji : Akan kita gencarkan. Konsep Smart City sangat mendukung untuk iklim ekonomi kreatif. Kita tidak mungkin buat ekonomi kratif tanpa bangunan infrastrutkur. Untuk mendorong itu, saya berencana membuat free wifi. Terlepas dari itu, sembari menguatkan materinya juga.
Surya : Sudahkah program smart city terintegrasi dengan tata kelola pemerintahan sehari-sehari?
Sutiaji : Selama ini prosesnya terus berjalan. Program Smart City memang harus terintegrasi agar berdampak luas di masyarakat. Kalau bicara ekonomi kreatif, saat ini kita didorong oleh ekonomi kreatif yang masuknya di sektor pariwisata
SURYA.co.id | MALANG - Kota Malang telah menyonsong menjadi smart city sejak 2017 silam. Dengan meluncurkan Ngalam Command Center (NCC), Kota Malang memiliki pusat kendali informasi untuk memantau segala aktivitas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Sebagai kota cerdas, canggih, dan modern segala aktivitas pelayanan umum bisa dipantau oleh ruang kendali informasi ini di Balai Kota Malang. Seperti pelayanan ambulans 119, pemantauan aktivitas aparatur sipil negara, lalu lintas dan lain-lain.
Dari NCC dapat diketahui secara real-time berbagai kegiatan, acara, kebijakan yang ada dari segenap OPD di Kota Malang. NCC menjadi rumah bagi data, informasi dan aplikasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang datanya terus diperbaharui secara berkala.
Pantauan CCTV di Kota Malang juga terintegrasi ke NCC, meski saat ini masih belum banyak CCTV terpasang di sudut-sudut Kota Malang. Rencananya, ke depan CCTV akan lebih banyak lagi dipasang hingga 101 unit di sejumlah titik di Kota Malang.
Hal ini untuk membantu berbagai aktivitas lalu lintas, keamanan dan aktivitas penting lainnya. NCC diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin menuntut pelayanan cepat dari pemerintahan.
Nah, seiring pergantian tampuk kepemimpinan Kota Malang di tangan Sutiaji, sejumlah agenda dan konsep smart city Kota Malang telah disusun. Seperti apa konsep yang diinginkan? Berikut wawancara wartawan Surya, Benni Indo dengan Wali Kota Malang, Sutiaji.
Surya : Sejauh mana Kota Malang sudah menerapkan konsep smart city untuk efisiensi dan meningkatkan pelayanan?
Sutiaji : Akan kita gencarkan. Konsep Smart City sangat mendukung untuk iklim ekonomi kreatif. Kita tidak mungkin buat ekonomi kratif tanpa bangunan infrastrutkur. Untuk mendorong itu, saya berencana membuat free wifi. Terlepas dari itu, sembari menguatkan materinya juga.
Surya : Sudahkah program smart city terintegrasi dengan tata kelola pemerintahan sehari-sehari?
Sutiaji : Selama ini prosesnya terus berjalan. Program Smart City memang harus terintegrasi agar berdampak luas di masyarakat. Kalau bicara ekonomi kreatif, saat ini kita didorong oleh ekonomi kreatif yang masuknya di sektor pariwisata
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Smart City Sokong Industri Ekonomi Kreatif di Kota Malang"
Post a Comment