JawaPos.com - Musim kemarau meningkatkan potensi kebakaran di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim). Bahkan selama periode September-Oktober 2018, tercatat sudah ada 32 kasus kebakaran. Demikian berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Detailnya, September lalu terjadi 14 kebakaran di Kota Malang. Jumlah tersebut meningkat 100 persen dibanding Juli yang hanya terjadi 7 kebakaran. Sedangkan Agustus terjadi 9 kali kebakaran.
Selanjutnya pada Oktober lalu, setidaknya telah terjadi 18 kasus dan didominasi kebakaran lahan. Sedangkan dari seluruh kejadian kebakaran di Kota Malang, umumnya disebabkan kelalaian atau korsleting listrik.
"Korsleting listrik dan lupa mematikan tungku saat memasak menjadi penyebab utama dalam kebakaran yang kami assessment," kata Supervisor Pusdalops PB BPBD Kota Malang Wahyu Santoso dalam keterangannya.
Memasuki November, bencana kebakaran masih mengintai Kota Malang. Terbaru pada Sabtu (3/11) ini. Kebakaran melanda sebuah rumah di Jalan Gadang 21c, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Si jago merah meludeskan rumah seluas 6 x 9 meter.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang Jose Bello mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 07.55 WIB. Rumah yang sebagian besar terbuat dari gedek atau bambu itupun terbakar habis.
Namun, Bello masih belum bisa menyampaikan penyebab terjadinya kebakaran. "Masih belum diketahui, masih akan kami konfirmasi lagi," ujarnya kepada JawaPos.com.
Untuk memadamkan api, petugas menurunkan 5 unit mobil pemadam kebakaran. Setelah menyemprotkan air sebanyak 8.000 liter, akhirnya si jago merah bisa dipadamkan.
Untuk total kerugian, saat ini juga masih dalam penghitungan. Namun dilihat dari lokasi kejadian, seluruh rumah milik Sutopo itu sudah ludes tak tersisa. Hanya menyisakan puing-puing bangunan yang terbuat dari kayu.
(fis/JPC)
JawaPos.com - Musim kemarau meningkatkan potensi kebakaran di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim). Bahkan selama periode September-Oktober 2018, tercatat sudah ada 32 kasus kebakaran. Demikian berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Detailnya, September lalu terjadi 14 kebakaran di Kota Malang. Jumlah tersebut meningkat 100 persen dibanding Juli yang hanya terjadi 7 kebakaran. Sedangkan Agustus terjadi 9 kali kebakaran.
Selanjutnya pada Oktober lalu, setidaknya telah terjadi 18 kasus dan didominasi kebakaran lahan. Sedangkan dari seluruh kejadian kebakaran di Kota Malang, umumnya disebabkan kelalaian atau korsleting listrik.
"Korsleting listrik dan lupa mematikan tungku saat memasak menjadi penyebab utama dalam kebakaran yang kami assessment," kata Supervisor Pusdalops PB BPBD Kota Malang Wahyu Santoso dalam keterangannya.
Memasuki November, bencana kebakaran masih mengintai Kota Malang. Terbaru pada Sabtu (3/11) ini. Kebakaran melanda sebuah rumah di Jalan Gadang 21c, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Si jago merah meludeskan rumah seluas 6 x 9 meter.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang Jose Bello mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 07.55 WIB. Rumah yang sebagian besar terbuat dari gedek atau bambu itupun terbakar habis.
Namun, Bello masih belum bisa menyampaikan penyebab terjadinya kebakaran. "Masih belum diketahui, masih akan kami konfirmasi lagi," ujarnya kepada JawaPos.com.
Untuk memadamkan api, petugas menurunkan 5 unit mobil pemadam kebakaran. Setelah menyemprotkan air sebanyak 8.000 liter, akhirnya si jago merah bisa dipadamkan.
Untuk total kerugian, saat ini juga masih dalam penghitungan. Namun dilihat dari lokasi kejadian, seluruh rumah milik Sutopo itu sudah ludes tak tersisa. Hanya menyisakan puing-puing bangunan yang terbuat dari kayu.
(fis/JPC)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "2 Bulan, 32 Kebakaran Landa Kota Malang"
Post a Comment