Osep berhasil dievakuasi setelah kurang lebih enam jam bertahan di atas tower setinggi 75 meter tersebut. Setelah turun, Osep langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil ambulance milik PMI.
Drama evakuasi Osep cukup menegangkan. Empat petugas gabungan dari Polri, TNI AD, serta PMI Kabupaten Malang dan relawan bekerja keras membujuk Osep agar turun.
"Mau keluarganya didatangkan. Sementara informasi kami dapatkan yang bersangkutan depresi karena ditinggal anak dan istrinya," ujar Kapolsek Pakisaji AKP Novian Widyantoro di sela memimpin proses evakuasi, Rabu (7/11/2018).
Novian menjelaskan, mendung yang menggelayut di langit Malang kala itu menjadi pertimbangan utama petugas untuk segera mengevakuasi Osep.
Namun karena Osep bersikukuh, petugas akhirnya sedikit memaksa agar bapak empat anak ini turun dari tower. Bahkan petugas memborgol kedua tangan Osep agar ia tak melakukan tindakan yang merugikan dirinya.
Dengan kawalan ketat petugas evakuasi, setiap langkah Osep menuruni anak tangga tower terus diawasi. Sesekali Osep berhenti dan petugas memandunya untuk melanjutkan menuruni anak tangga.
Lewat pengeras suara, petugas kepolisian melalui pengeras suara tak hentinya menghimbau kepada warga datang ke TKP untuk tidak melontarkan kalimat yang memicu Osep mengurungkan niatnya untuk turun.
Hingga akhirnya ketika kedua kaki Osep menginjak permukaan tanah, petugas dengan sigap langsung membawanya masuk ke dalam mobil ambulance milik PMI Kabupaten Malang yang sudah disiagakan.
Bersamaan dengan itu, hujan deras mulai mengguyur lokasi kejadian hingga membuyarkan warga yang sejak awal menyaksikan proses evakuasi.
(lll/lll)
Osep berhasil dievakuasi setelah kurang lebih enam jam bertahan di atas tower setinggi 75 meter tersebut. Setelah turun, Osep langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil ambulance milik PMI.
Drama evakuasi Osep cukup menegangkan. Empat petugas gabungan dari Polri, TNI AD, serta PMI Kabupaten Malang dan relawan bekerja keras membujuk Osep agar turun.
"Mau keluarganya didatangkan. Sementara informasi kami dapatkan yang bersangkutan depresi karena ditinggal anak dan istrinya," ujar Kapolsek Pakisaji AKP Novian Widyantoro di sela memimpin proses evakuasi, Rabu (7/11/2018).
Novian menjelaskan, mendung yang menggelayut di langit Malang kala itu menjadi pertimbangan utama petugas untuk segera mengevakuasi Osep.
Namun karena Osep bersikukuh, petugas akhirnya sedikit memaksa agar bapak empat anak ini turun dari tower. Bahkan petugas memborgol kedua tangan Osep agar ia tak melakukan tindakan yang merugikan dirinya.
Dengan kawalan ketat petugas evakuasi, setiap langkah Osep menuruni anak tangga tower terus diawasi. Sesekali Osep berhenti dan petugas memandunya untuk melanjutkan menuruni anak tangga.
Lewat pengeras suara, petugas kepolisian melalui pengeras suara tak hentinya menghimbau kepada warga datang ke TKP untuk tidak melontarkan kalimat yang memicu Osep mengurungkan niatnya untuk turun.
Hingga akhirnya ketika kedua kaki Osep menginjak permukaan tanah, petugas dengan sigap langsung membawanya masuk ke dalam mobil ambulance milik PMI Kabupaten Malang yang sudah disiagakan.
Bersamaan dengan itu, hujan deras mulai mengguyur lokasi kejadian hingga membuyarkan warga yang sejak awal menyaksikan proses evakuasi.
(lll/lll)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Setelah 6 Jam, Pria yang Nekat Panjat Tower di Malang Dievakuasi"
Post a Comment