Search

Sudah seminggu, polisi belum bisa pastikan penyebab kematian ...

Merdeka.com, Malang - Upaya polisi mengungkap motif kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Pol (Pur) Agus Samad terus dilakukan. Namun hingga hari ketujuh sejak jenazah ditemukan, belum diperoleh titik terang, apakah korban bunuh diri atau dibunuh.

Polisi masih mencari bukti untuk sebuah kesimpulan tak terbantahkan, terkait penyebab kematian korban. Karena itu, reka ulang dan pengambilan sampel pun kembali dilakukan bersama Tim Mabes Polri.

"Kita dalami, kita ambil sampelnya lagi. Ya kita lakukan pemeriksaan ulang," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Jumat (2/3).

Tim Bareskrim Mabes Polri bersama Tim Labfor menggelar olah TKP ulang. Selama sekitar lima jam, tim bekerja di rumah almarhum, Perumahan Bukit Dieng Blok MB-9, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Tim membawa seluruh barang bukti ke lokasi untuk ditempatkan di posisi semula. Sejumlah petugas melakukan pengambilan bukti dengan sejumlah peralatan idetifikasi.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Ambuka Putra Yudha mengatakan masih belum ditemukan kesimpulan kematian korban. Kemungkinan masih 50:50 antara antara bunuh diri atau korban pembunuhan.

"Masih fifty-fifty, belum ada," tegasnya.

Jasad Agus Somad ditemukan di belakang rumahnya dengan ceceran darah dan muntahan di meja makan. Jarak tubuh korban dan meja makan sekitar 10 meter, tetapi sepanjang jarak tersebut tidak ditemukan darah berceceran.

Pada pergelangan kedua tangan ditemukan goresan luka menggunakan silet. Kondisi serupa juga ditemukan pada paha korban, dan diduga akibat luka tersebut korban mengeluarkan banyak darah.

Sebuah sumber mengatakan goresan luka dari silat itu pun bersifat ragu-ragu atau tidak tegas yang seolah bukan tindakan pelaku bunuh diri. Barang bukti berupa cairan pembasmi serangga juga ditemukan tidak jauh dari jasad. Bahkan muntahan yang ditemukan di lokasi disebut mengandung racun serangga.

Namun polisi masih curiga, lantaran dalam lambungnya tidak ditemukan kandungan racun serangga. Selain secara personal, almarhum dikenal baik dan religius.

Tetapi di sisi lain juga tidak ditemukan jejak orang lain baik di belakang maupun depan rumahnya. CCTV pun dalam kondisi rusak dan menangkap gambar secara terbalik. Polisi juga masih mencari tahu tentang fungsi tali panjang yang mengikat kaki korban.

"Kondisi seperti ini, kita berpikirnya yang tidak mungkin bisa saja terjadi. Ini seandainya dilakukan oleh seseorang, maka itu sempurna sekali," tegasnya.

PILIHAN EDITOR

Let's block ads! (Why?)

Merdeka.com, Malang - Upaya polisi mengungkap motif kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Pol (Pur) Agus Samad terus dilakukan. Namun hingga hari ketujuh sejak jenazah ditemukan, belum diperoleh titik terang, apakah korban bunuh diri atau dibunuh.

Polisi masih mencari bukti untuk sebuah kesimpulan tak terbantahkan, terkait penyebab kematian korban. Karena itu, reka ulang dan pengambilan sampel pun kembali dilakukan bersama Tim Mabes Polri.

"Kita dalami, kita ambil sampelnya lagi. Ya kita lakukan pemeriksaan ulang," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Jumat (2/3).

Tim Bareskrim Mabes Polri bersama Tim Labfor menggelar olah TKP ulang. Selama sekitar lima jam, tim bekerja di rumah almarhum, Perumahan Bukit Dieng Blok MB-9, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Tim membawa seluruh barang bukti ke lokasi untuk ditempatkan di posisi semula. Sejumlah petugas melakukan pengambilan bukti dengan sejumlah peralatan idetifikasi.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Ambuka Putra Yudha mengatakan masih belum ditemukan kesimpulan kematian korban. Kemungkinan masih 50:50 antara antara bunuh diri atau korban pembunuhan.

"Masih fifty-fifty, belum ada," tegasnya.

Jasad Agus Somad ditemukan di belakang rumahnya dengan ceceran darah dan muntahan di meja makan. Jarak tubuh korban dan meja makan sekitar 10 meter, tetapi sepanjang jarak tersebut tidak ditemukan darah berceceran.

Pada pergelangan kedua tangan ditemukan goresan luka menggunakan silet. Kondisi serupa juga ditemukan pada paha korban, dan diduga akibat luka tersebut korban mengeluarkan banyak darah.

Sebuah sumber mengatakan goresan luka dari silat itu pun bersifat ragu-ragu atau tidak tegas yang seolah bukan tindakan pelaku bunuh diri. Barang bukti berupa cairan pembasmi serangga juga ditemukan tidak jauh dari jasad. Bahkan muntahan yang ditemukan di lokasi disebut mengandung racun serangga.

Namun polisi masih curiga, lantaran dalam lambungnya tidak ditemukan kandungan racun serangga. Selain secara personal, almarhum dikenal baik dan religius.

Tetapi di sisi lain juga tidak ditemukan jejak orang lain baik di belakang maupun depan rumahnya. CCTV pun dalam kondisi rusak dan menangkap gambar secara terbalik. Polisi juga masih mencari tahu tentang fungsi tali panjang yang mengikat kaki korban.

"Kondisi seperti ini, kita berpikirnya yang tidak mungkin bisa saja terjadi. Ini seandainya dilakukan oleh seseorang, maka itu sempurna sekali," tegasnya.

PILIHAN EDITOR

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sudah seminggu, polisi belum bisa pastikan penyebab kematian ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.