Dia mengimbau seluruh masyarakat dan mahasiswa tidak mudah terprovokasi. Menurutnya masalah seperti ini klasik dan biasa terjadi di masyarakat.
"Imbauan saya untuk para mahasiswa hati-hati, jangan terprovokasi. Masalah seperti ini klasik dan biasa terjadi di masyarakat, mahasiswa dan terutama yang lain jangan ikut terprovokasi," ujar Widodo usai memimpin upacara kenaikan pangkat di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (2/7/2018).
Tak hanya itu, pihaknya saat ini masih menyelidiki masalah ini. Lantaran mahasiswa dan masyarakat juga tidak tahu di mana sumber masalahnya. Jika banyak yang terprovokasi, akan menyebabkan masalah semakin besar.
"Kita belum tahu sumber masalah itu di mana, jangan nanti hanya ikut-ikutan saja yang malah melibatkan yang lain dengan peristiwa yang lebih besar," ungkapnya.
Selain itu, polisi tengah mengupayakan dengan menurunkan berbagai personel hingga bekerja sama dengan pemda setempat.
"Masih dalam penyelidikan dari pihak Dir Intel. Selain di Malang juga ada beberapa wilayah berkaitan dengan pilkada kemarin masih dalam pendalaman. Tapi Insya Allah dari pemda setempat dan hari ini akan diturunkan beberapa personel dari polda untuk menyikapi kondisi tersebut," imbuhnya.
Dirinya menganggap peristiwa tersebut merupakan dinamika yang sering terjadi di masyarakat. Namun dia berjanji akan menangani hal ini agar tidak berkembang lebih parah lagi.
"Insya Allah tidak akan lagi berkembang lebih parah lagi, Insya Allah itu merupakan dinamika masyarakat," tambahnya.
Dia pun berharap masyarakat bisa menahan diri tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Dia ingin masyarakat bisa menyerahkan permasalahan ini ke pihak kepolisian.
"Saya mau masyarakat dan mahasiswa untuk menahan diri. Biarlah nanti aparat kita yang melakukan penyelidikan untuk menangani masalah terkait dengan Forkopimda setempat," harapnya.
Kericuhan antara warga di Jalan MT Haryono, Lowokwaru, Kota Malang, pecah. Warga setempat ricuh dengan pemuda yang diduga berasal dari Papua.
Kericuhan itu awalnya terjadi di rumah kelompok pemuda itu. Deni Prasetyo (32), seorang warga yang tinggal berdekatan dengan rumah tersebut, mengatakan, sebelum peristiwa terjadi, pengurus RT dan RW datang untuk menanyakan masa kontrak rumah yang telah habis.
(fat/fat)
Dia mengimbau seluruh masyarakat dan mahasiswa tidak mudah terprovokasi. Menurutnya masalah seperti ini klasik dan biasa terjadi di masyarakat.
"Imbauan saya untuk para mahasiswa hati-hati, jangan terprovokasi. Masalah seperti ini klasik dan biasa terjadi di masyarakat, mahasiswa dan terutama yang lain jangan ikut terprovokasi," ujar Widodo usai memimpin upacara kenaikan pangkat di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (2/7/2018).
Tak hanya itu, pihaknya saat ini masih menyelidiki masalah ini. Lantaran mahasiswa dan masyarakat juga tidak tahu di mana sumber masalahnya. Jika banyak yang terprovokasi, akan menyebabkan masalah semakin besar.
"Kita belum tahu sumber masalah itu di mana, jangan nanti hanya ikut-ikutan saja yang malah melibatkan yang lain dengan peristiwa yang lebih besar," ungkapnya.
Selain itu, polisi tengah mengupayakan dengan menurunkan berbagai personel hingga bekerja sama dengan pemda setempat.
"Masih dalam penyelidikan dari pihak Dir Intel. Selain di Malang juga ada beberapa wilayah berkaitan dengan pilkada kemarin masih dalam pendalaman. Tapi Insya Allah dari pemda setempat dan hari ini akan diturunkan beberapa personel dari polda untuk menyikapi kondisi tersebut," imbuhnya.
Dirinya menganggap peristiwa tersebut merupakan dinamika yang sering terjadi di masyarakat. Namun dia berjanji akan menangani hal ini agar tidak berkembang lebih parah lagi.
"Insya Allah tidak akan lagi berkembang lebih parah lagi, Insya Allah itu merupakan dinamika masyarakat," tambahnya.
Dia pun berharap masyarakat bisa menahan diri tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Dia ingin masyarakat bisa menyerahkan permasalahan ini ke pihak kepolisian.
"Saya mau masyarakat dan mahasiswa untuk menahan diri. Biarlah nanti aparat kita yang melakukan penyelidikan untuk menangani masalah terkait dengan Forkopimda setempat," harapnya.
Kericuhan antara warga di Jalan MT Haryono, Lowokwaru, Kota Malang, pecah. Warga setempat ricuh dengan pemuda yang diduga berasal dari Papua.
Kericuhan itu awalnya terjadi di rumah kelompok pemuda itu. Deni Prasetyo (32), seorang warga yang tinggal berdekatan dengan rumah tersebut, mengatakan, sebelum peristiwa terjadi, pengurus RT dan RW datang untuk menanyakan masa kontrak rumah yang telah habis.
(fat/fat)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ricuh di Malang, Polisi: Jangan Terprovokasi, Itu Masalah Klasik"
Post a Comment