Siang itu, sekitar pukul 13.30 WIB, Rabu ((11/7) tiba-tiba seorang pemulung dinyatakan hilang tertimbun sampah, saat longsor. Lokasi pemulung berada di zona rawan karena rawan longsor.
"Jumlah pemulung di sini mencapai ratusan orang. Mereka sudah bertahun-tahun mencari sampah yang bisa dijual. Keberadaan mereka kami ketahui, bukan ilegal," ungkap Kepala UPT TPA Supiturang Turut Setiaji kepada detikcom, Kamis (12/7/2018).
Dia mengatakan, kejadian pemulung hilang, diketahui dari laporan pemulung lainnya. "Temannya kemarin bilang, korban jatuh dan tertimbun sampah. Ada yang selamat," beber Turut.
Menurut dia, Agus sudah bertahun-tahun mengais sampah di TPA Supiturang. Tapi naas, saat kejadian korban berada di zona rawan. "Sebenarnya semua sudah tahu, di situ rawan. Tapi entah kemarin korban nekat mencari sampah di sana," tuturnya.
Kini upaya pencarian terus dilakukan, yang melibatkan Polri, TNI, BPBD, relawan, serta dinas terkait. Anjing pelacak ikut di datangkan ke lokasi membantu penyisiran.
"Pencarian masih terus, belum menemukan titik keberadaan korban," tandasnya.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan mengumpulkan seluruh pemulung yang mencari sampah di TPA Supiturang. Tujuannya, agar mereka mematuhi tanda bahaya atau zona rawan selama mengais sampah. "Agar tidak terulang, akan kami kumpulkan semua pemulung disini," ujar Turut.
(fat/fat)
Siang itu, sekitar pukul 13.30 WIB, Rabu ((11/7) tiba-tiba seorang pemulung dinyatakan hilang tertimbun sampah, saat longsor. Lokasi pemulung berada di zona rawan karena rawan longsor.
"Jumlah pemulung di sini mencapai ratusan orang. Mereka sudah bertahun-tahun mencari sampah yang bisa dijual. Keberadaan mereka kami ketahui, bukan ilegal," ungkap Kepala UPT TPA Supiturang Turut Setiaji kepada detikcom, Kamis (12/7/2018).
Dia mengatakan, kejadian pemulung hilang, diketahui dari laporan pemulung lainnya. "Temannya kemarin bilang, korban jatuh dan tertimbun sampah. Ada yang selamat," beber Turut.
Menurut dia, Agus sudah bertahun-tahun mengais sampah di TPA Supiturang. Tapi naas, saat kejadian korban berada di zona rawan. "Sebenarnya semua sudah tahu, di situ rawan. Tapi entah kemarin korban nekat mencari sampah di sana," tuturnya.
Kini upaya pencarian terus dilakukan, yang melibatkan Polri, TNI, BPBD, relawan, serta dinas terkait. Anjing pelacak ikut di datangkan ke lokasi membantu penyisiran.
"Pencarian masih terus, belum menemukan titik keberadaan korban," tandasnya.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan mengumpulkan seluruh pemulung yang mencari sampah di TPA Supiturang. Tujuannya, agar mereka mematuhi tanda bahaya atau zona rawan selama mengais sampah. "Agar tidak terulang, akan kami kumpulkan semua pemulung disini," ujar Turut.
(fat/fat)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ratusan Pemulung Mengais Rezeki di TPA Supiturang Malang"
Post a Comment