JawaPos.com - Belasan wartawan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dibuat kaget oleh Badan Narkoba dan Narkotika (BNN) Kabupaten, Selasa (10/7). Pasalnya, di tengah meliput kegiatan memeriahkan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018, tiba-tiba saja instansi ini melakukan tes urine.
Tak pelak, wartawan yang tengah meliput kegiatan tersebut kaget. Namun, mereka tetap melakukan tes urine. Dengan tertib, para wartawan yang semuanya laki-laki itu mengikuti tes urine.
Dhimas Fikri, wartawan malangtoday.net mengaku gugup dengan tes urine kali ini. Pasalnya, dia baru melaksanakan untuk yang pertama kali.
"Gugup, karena baru pertama kali. Tapi ya dijalani saja," kata Dhimas.
Meski begitu, Dhimas mengaku tidak takut walau harus dites urine secara mendadak. Pasalnya, dia tidak pernah mengonsumsi obat keras golongan G atau narkoba jenis apapun.
"Karena nggak pernah aneh-aneh, jadi ya aman-aman saja," tandas pengoleksi figur itu.
Wakil Ketua PWI Malang Raya, Cahyono mengapresiasi yang dilakukan oleh BNN Kabupaten Malang tersebut.
"Selama ini, wartawan hanya meliput kegiatan tes urine. Tapi sekarang yang dites. Selain itu juga untuk menunjukkan bahwa wartawan tidak menggunakan narkoba," katanya.
Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol PM Laut Agus Musrichin menjelaskan, hasil tes urine para wartawan adalah negatif. Artinya, kata Agus, wartawan di Kabupaten Malang tidak ada yang terindikasi menggunakan narkoba.
Tes urine yang dilakukan BNN saat ini, merupakan spontanitas. Artinya tanpa ada perencanaan terlebih dahulu.
"Tiba-tiba saja tadi itu. Karena begini, wartawan adalah partner kami untuk mengampanyekan anti narkoba dan memberantas narkoba. Jadi harus dipastikan bahwa mereka negatif," kata laki-laki asal Pati itu.
Dia menjelaskan, dalam tes urine ini, ada enam parameter yang digunakan. Yakni, pendeteksi amfetamin, metafetamin, morphin, THC (ganja), kokain, benzodiazepine (sejenis obat penenang daftar G atau anti nyeri golongan tinggi).
Melihat respon yang positif, Agus berencana akan menggelar kembali tes urine untuk wartawan. Hanya saja dengan scope lebih luas.
"Nanti akan menggandeng BNN dari Kota Malang dan Batu juga," tandasnya.
(tik/JPC)
JawaPos.com - Belasan wartawan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dibuat kaget oleh Badan Narkoba dan Narkotika (BNN) Kabupaten, Selasa (10/7). Pasalnya, di tengah meliput kegiatan memeriahkan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018, tiba-tiba saja instansi ini melakukan tes urine.
Tak pelak, wartawan yang tengah meliput kegiatan tersebut kaget. Namun, mereka tetap melakukan tes urine. Dengan tertib, para wartawan yang semuanya laki-laki itu mengikuti tes urine.
Dhimas Fikri, wartawan malangtoday.net mengaku gugup dengan tes urine kali ini. Pasalnya, dia baru melaksanakan untuk yang pertama kali.
"Gugup, karena baru pertama kali. Tapi ya dijalani saja," kata Dhimas.
Meski begitu, Dhimas mengaku tidak takut walau harus dites urine secara mendadak. Pasalnya, dia tidak pernah mengonsumsi obat keras golongan G atau narkoba jenis apapun.
"Karena nggak pernah aneh-aneh, jadi ya aman-aman saja," tandas pengoleksi figur itu.
Wakil Ketua PWI Malang Raya, Cahyono mengapresiasi yang dilakukan oleh BNN Kabupaten Malang tersebut.
"Selama ini, wartawan hanya meliput kegiatan tes urine. Tapi sekarang yang dites. Selain itu juga untuk menunjukkan bahwa wartawan tidak menggunakan narkoba," katanya.
Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol PM Laut Agus Musrichin menjelaskan, hasil tes urine para wartawan adalah negatif. Artinya, kata Agus, wartawan di Kabupaten Malang tidak ada yang terindikasi menggunakan narkoba.
Tes urine yang dilakukan BNN saat ini, merupakan spontanitas. Artinya tanpa ada perencanaan terlebih dahulu.
"Tiba-tiba saja tadi itu. Karena begini, wartawan adalah partner kami untuk mengampanyekan anti narkoba dan memberantas narkoba. Jadi harus dipastikan bahwa mereka negatif," kata laki-laki asal Pati itu.
Dia menjelaskan, dalam tes urine ini, ada enam parameter yang digunakan. Yakni, pendeteksi amfetamin, metafetamin, morphin, THC (ganja), kokain, benzodiazepine (sejenis obat penenang daftar G atau anti nyeri golongan tinggi).
Melihat respon yang positif, Agus berencana akan menggelar kembali tes urine untuk wartawan. Hanya saja dengan scope lebih luas.
"Nanti akan menggandeng BNN dari Kota Malang dan Batu juga," tandasnya.
(tik/JPC)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kaget, Reaksi Wartawan di Malang Saat Tes Urine Dadakan"
Post a Comment