REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan Kota Malang dapat menjadi destinasi wisata budaya ke depannya. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Malang, Sutiaji setelah kota tersebut memiliki satu tambahan destinasi baru, yakni pasar topeng.
"Malang Kota ke depan harus bisa jadi destinasi wisata budaya. Satu di antaranya ada di Kampung Budaya Polowijen, di situ juga kebetulan ada makam Mbah Reni, penemu tari topeng Malangan," kata Sutiaji di Kampung Budaya Polowijen, Malang.
Kampung Polowijen, kata Sutiaji, bisa menjadi salah satu contoh destinasi wisata budaya di Kota Malang. Di kampung ini, dia berharap, pengelola tidak hanya menampilkan tari topeng Malangan. Namun juga harus diperluas dengan melakukan pendekatan secara kesejarahan.
Di Kampung Polowijen terdapat tarian dan seni patung yang menjadi fokus utamanya. Dari kedua hal ini misalnya, dia melanjutkan, pengelola dapat mengembangkannya dengan menceritakan asal usul pada dua kesenian tersebut. Semisal tari topeng Malangan dapat dibahas dari penggagas, pelestari maupun makna dari gerakannya.
"Wisatawan luar negeri itu bukan sekedar ingin yang bisa dilihat tapi juga mereka ingin ada hal yang diceritakan, ada nilai filosofisnya," tambah dia.
Untuk membantu meningkatkan Kampung Budaya Polowijen, Sutiaji meminta, pengelola agar tidak menambah bangunan baru. Kondisi alam yang baik di sekitar kampung lebih baik dipertahankan. Hal ini dianggap perlu agar kesan asri tak hilang di dalamnya.
Kemudian, dia menambahkan, normalisasi sungai di sekitar kampung juga perlu diperhatikan. Pengerukan sampah harus dilakukan terus menerus agar kebersihannya tetap terjaga. Tak lupa juga untuk memberikan edukasi terutama masalah bahasa asing kepada masyarakat setempat.
"Senangnya pas wisatawan luar negeri ke sini pakainya bahasa Jawa yang diterjemahkan ke Inggris," jelasnya.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan Kota Malang dapat menjadi destinasi wisata budaya ke depannya. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Malang, Sutiaji setelah kota tersebut memiliki satu tambahan destinasi baru, yakni pasar topeng.
"Malang Kota ke depan harus bisa jadi destinasi wisata budaya. Satu di antaranya ada di Kampung Budaya Polowijen, di situ juga kebetulan ada makam Mbah Reni, penemu tari topeng Malangan," kata Sutiaji di Kampung Budaya Polowijen, Malang.
Kampung Polowijen, kata Sutiaji, bisa menjadi salah satu contoh destinasi wisata budaya di Kota Malang. Di kampung ini, dia berharap, pengelola tidak hanya menampilkan tari topeng Malangan. Namun juga harus diperluas dengan melakukan pendekatan secara kesejarahan.
Di Kampung Polowijen terdapat tarian dan seni patung yang menjadi fokus utamanya. Dari kedua hal ini misalnya, dia melanjutkan, pengelola dapat mengembangkannya dengan menceritakan asal usul pada dua kesenian tersebut. Semisal tari topeng Malangan dapat dibahas dari penggagas, pelestari maupun makna dari gerakannya.
"Wisatawan luar negeri itu bukan sekedar ingin yang bisa dilihat tapi juga mereka ingin ada hal yang diceritakan, ada nilai filosofisnya," tambah dia.
Untuk membantu meningkatkan Kampung Budaya Polowijen, Sutiaji meminta, pengelola agar tidak menambah bangunan baru. Kondisi alam yang baik di sekitar kampung lebih baik dipertahankan. Hal ini dianggap perlu agar kesan asri tak hilang di dalamnya.
Kemudian, dia menambahkan, normalisasi sungai di sekitar kampung juga perlu diperhatikan. Pengerukan sampah harus dilakukan terus menerus agar kebersihannya tetap terjaga. Tak lupa juga untuk memberikan edukasi terutama masalah bahasa asing kepada masyarakat setempat.
"Senangnya pas wisatawan luar negeri ke sini pakainya bahasa Jawa yang diterjemahkan ke Inggris," jelasnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Topeng Jadi Destinasi Baru di Malang"
Post a Comment