SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 di angka 5,61 persen.
Dalam pengantar Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rencana - APBD Kota Malang 2019 di DPRD Kota Malang, Plt Wali Kota Malang Sutiaji menyebut bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 di kisaran 5,61 persen.
Angka ini sama dengan pertumbuhan ekonomi 2016 - 2017.
Meski begitu, Sutiaji menyebut persentase itu masih di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang berkisar antara 5,2 hingga 5,6 persen.
Sementara untuk angka Jawa Timur berada di kisaran 5,4 persen.
Sutiaji menyebut, pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya indikator yang merepresentasikan kesejahteraan daerah.
Pemkot bertekad untuk meningkatkan pendapatan perkapita serta mengurangi tingkat pengangguran terbuka.
"Juga untuk mengendalikan laju inflasi dan mempersempit ketimpangan pendapatan masyarakat," ujar Sutiaji, Minggu (22/7/2018).
Target pendapatan asli daerah (PAD) pun meningkat menjadi Rp 529,1 miliar.
"Kami targetkan meningkat lebih dari Rp 42,8 miliar dari pendapatan 2018 ini. Pemerintah berharap, peningkatan PAD ini dapat mendukung kemampuan anggaran pembiayaan pemerintahan," pungkasnya.
KUA-PPAS R-APBD 2019 telah disampaikan ke DPRD Kota Malang akhir pekan ini. Pembahasan ini dilakukan sebelum eksekutif dan legislatif membahas Perubahan APBD Kota Malang tahun 2018.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 di angka 5,61 persen.
Dalam pengantar Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rencana - APBD Kota Malang 2019 di DPRD Kota Malang, Plt Wali Kota Malang Sutiaji menyebut bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 di kisaran 5,61 persen.
Angka ini sama dengan pertumbuhan ekonomi 2016 - 2017.
Meski begitu, Sutiaji menyebut persentase itu masih di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang berkisar antara 5,2 hingga 5,6 persen.
Sementara untuk angka Jawa Timur berada di kisaran 5,4 persen.
Sutiaji menyebut, pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya indikator yang merepresentasikan kesejahteraan daerah.
Pemkot bertekad untuk meningkatkan pendapatan perkapita serta mengurangi tingkat pengangguran terbuka.
"Juga untuk mengendalikan laju inflasi dan mempersempit ketimpangan pendapatan masyarakat," ujar Sutiaji, Minggu (22/7/2018).
Target pendapatan asli daerah (PAD) pun meningkat menjadi Rp 529,1 miliar.
"Kami targetkan meningkat lebih dari Rp 42,8 miliar dari pendapatan 2018 ini. Pemerintah berharap, peningkatan PAD ini dapat mendukung kemampuan anggaran pembiayaan pemerintahan," pungkasnya.
KUA-PPAS R-APBD 2019 telah disampaikan ke DPRD Kota Malang akhir pekan ini. Pembahasan ini dilakukan sebelum eksekutif dan legislatif membahas Perubahan APBD Kota Malang tahun 2018.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkot Malang Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tetap Baik di ..."
Post a Comment