Ya bisnis bahan bakar minyak dari grup perusahaan energi dan petrokimia global ini siap bersaing dengan perusahaan bahan bakar milik negara yaitu PT Pertamina.
Menurut informasi, pembangunan SPBU Shell sudah 95 persen selesai. Itu ditandai dengan berdirinya pompa, serta terpasangnya logo perusahaan dan fasilitas lain di area SPBU yang beralamatkan di Jalan Kawi ini. Namun belum bisa dipastikan, ini SPBU Program Dealer Owned Dealer Operated (DODO) atau Program Company Owned Dealer Operated (CODO).
Dari pantauan Malang Post, di area SPBU Shell telah berdiri tiga pompa pengisian. Tiga pompa tersebut ditutup terpal warna biru. Sedangkan di bagian depan masing-masing area pompa terdapat tulisan jenis bahan bakar yang tersedia yaitu Shell V-Power, Shell Super dan Shell Diesel.
Di area inti SPBU masih tertutup dengan seng. Namun di luar area itu juga terdapat fasilitas pengisian angin dan pengisian air radiator.
”Pengerjaannya sudah selesai, sudah lama tak ada pengerjaan. Katanya operasionalnya masih menunggu perizinan,’’ kata Sulaikah salah satu warga yang memiliki warung sekitar SPBU Shell. Ditanya rinci soal izin yang ditunggu, Sulaikah mengaku tidak tahu. ”Kalau orang Shellnya jarang datang ke sini. Cuma di sini ada penjaganya,’’ tambahnya.
Sama seperti Sulaikah, Mohammad Arifin yang setiap hari menjaga area SPBU Shell juga tak mengetahui kapan SPBU ini beroperasi. Kepada Malang Post, warga Jalan Bareng ini mengaku hanya menjaga saja.
”Saya hanya menjaga proyek saja. Sejak tahun 2013 lalu,’’ ungkapnya.
Pengerjaan SPBU Shell ini sendiri dikatakan Arif begitu dia akrab dipanggil sempat berhenti. Tapi demikian, dia tidak paham penyebab pengerjaan berhenti. ”Dua pernah dikerjakan, kemudian berhenti. Baru awal tahun lalu kalau tidak salah dikerjakan lagi,’’ ungkapnya.
Kendati hampir seluruhnya telah terpasang, namun Arif mengaku pembangunan belum selesai 100 persen. Masih ada fasilitas yang harus dibangun. Tapi begitu, Arif kembali mengatakan tak tahu fasilitas apakah itu.
Ditanya soal perizinan, Arif yang didatangi Malang Post sedang beristirahat di salah satu bangunan area SPBU ini langsung menggelengkan kepala. ”Wah kalau masalah izin, silahkan langsung ke pemiliknya saja. Saya betul-betul tidak tahu sama sekali masalah itu,’’ tandasnya.
Sementara itu Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pihak Shell pernah mengajukan izin. Suai dengan surat yang masuk izin dimasukkan tahun 2014 untuk permohonan renovasi. Setelah dilakukan proses, dan seluruh syarat dinyatakan lengkap, pihak DPMPTSP mengeluarkan izin, dengan nomor 640/0838/35.73.407/2014. Izin yang dikeluarkan untuk renovasi.
”Izinnya yang masuk ke sesuai dengan data kami diajukan pada tahun 2014, keperuntukannya adalah renovasi untuk bangunan SPBU,’’ kata Kepala Bidang Perizinan, DPMPTSP Kota Malang Iwan Rizali. Setelah izin dikeluarkan, proses renovasi pun dilakukan.
Iwan pun mengaku, pihaknya sempat beberapa kali melakukan pemantauan di SPBU Shell saat renovasi dilakukan. Bahkan, hingga proses renovasi selesai. ”Kalau dilihat memang selesai. Tapi apakah selesai atau tidak investornya yang tahu,’’ ungkapnya. .(ira/tea/ary)
Ya bisnis bahan bakar minyak dari grup perusahaan energi dan petrokimia global ini siap bersaing dengan perusahaan bahan bakar milik negara yaitu PT Pertamina.
Menurut informasi, pembangunan SPBU Shell sudah 95 persen selesai. Itu ditandai dengan berdirinya pompa, serta terpasangnya logo perusahaan dan fasilitas lain di area SPBU yang beralamatkan di Jalan Kawi ini. Namun belum bisa dipastikan, ini SPBU Program Dealer Owned Dealer Operated (DODO) atau Program Company Owned Dealer Operated (CODO).
Dari pantauan Malang Post, di area SPBU Shell telah berdiri tiga pompa pengisian. Tiga pompa tersebut ditutup terpal warna biru. Sedangkan di bagian depan masing-masing area pompa terdapat tulisan jenis bahan bakar yang tersedia yaitu Shell V-Power, Shell Super dan Shell Diesel.
Di area inti SPBU masih tertutup dengan seng. Namun di luar area itu juga terdapat fasilitas pengisian angin dan pengisian air radiator.
”Pengerjaannya sudah selesai, sudah lama tak ada pengerjaan. Katanya operasionalnya masih menunggu perizinan,’’ kata Sulaikah salah satu warga yang memiliki warung sekitar SPBU Shell. Ditanya rinci soal izin yang ditunggu, Sulaikah mengaku tidak tahu. ”Kalau orang Shellnya jarang datang ke sini. Cuma di sini ada penjaganya,’’ tambahnya.
Sama seperti Sulaikah, Mohammad Arifin yang setiap hari menjaga area SPBU Shell juga tak mengetahui kapan SPBU ini beroperasi. Kepada Malang Post, warga Jalan Bareng ini mengaku hanya menjaga saja.
”Saya hanya menjaga proyek saja. Sejak tahun 2013 lalu,’’ ungkapnya.
Pengerjaan SPBU Shell ini sendiri dikatakan Arif begitu dia akrab dipanggil sempat berhenti. Tapi demikian, dia tidak paham penyebab pengerjaan berhenti. ”Dua pernah dikerjakan, kemudian berhenti. Baru awal tahun lalu kalau tidak salah dikerjakan lagi,’’ ungkapnya.
Kendati hampir seluruhnya telah terpasang, namun Arif mengaku pembangunan belum selesai 100 persen. Masih ada fasilitas yang harus dibangun. Tapi begitu, Arif kembali mengatakan tak tahu fasilitas apakah itu.
Ditanya soal perizinan, Arif yang didatangi Malang Post sedang beristirahat di salah satu bangunan area SPBU ini langsung menggelengkan kepala. ”Wah kalau masalah izin, silahkan langsung ke pemiliknya saja. Saya betul-betul tidak tahu sama sekali masalah itu,’’ tandasnya.
Sementara itu Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pihak Shell pernah mengajukan izin. Suai dengan surat yang masuk izin dimasukkan tahun 2014 untuk permohonan renovasi. Setelah dilakukan proses, dan seluruh syarat dinyatakan lengkap, pihak DPMPTSP mengeluarkan izin, dengan nomor 640/0838/35.73.407/2014. Izin yang dikeluarkan untuk renovasi.
”Izinnya yang masuk ke sesuai dengan data kami diajukan pada tahun 2014, keperuntukannya adalah renovasi untuk bangunan SPBU,’’ kata Kepala Bidang Perizinan, DPMPTSP Kota Malang Iwan Rizali. Setelah izin dikeluarkan, proses renovasi pun dilakukan.
Iwan pun mengaku, pihaknya sempat beberapa kali melakukan pemantauan di SPBU Shell saat renovasi dilakukan. Bahkan, hingga proses renovasi selesai. ”Kalau dilihat memang selesai. Tapi apakah selesai atau tidak investornya yang tahu,’’ ungkapnya. .(ira/tea/ary)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "SPBU Asing Jajah Malang"
Post a Comment