Hingga pukul 11.25 WIB, Rabu (25/7/2018) petugas PMK masih berjibaku memadamkan api. Titik api dengan cepat menyebar di bawah gunungan sampah. Rencananya, PMK melakukan cara lain dalam mengatasi kebakaran di TPA milik Pemkot Malang itu.
"Sudah 25 kali terbakarnya, kami kerahkan lima unit PMK atasi kebakaran di TPA Supiturang. Dua unit kita siagakan di lokasi, dari kekuatan kita sebanyak 7 unit PMK, dua milik LH (dinas lingkungan hidup)," terang Kepala UPT PMK Kota Malang Jose Bello kepada detikcom, Rabu (25/7/2018).
Dia mengatakan, bahwa titik api yang menyebar berada di dalam gunungan sampah. Akibatnya, asap mengepul tiada henti sejak kebakaran terjadi. Ada empat titik utama berada di dalam gunungan sampah. Dari luas TPA Supiturang sebanyak 32 hektar, lebih dari 2 hektar khusus buangan sampah yang terbakar.
"Jelas ada apinya, tetapi di dalam tumpukan sampah. Itu yang menyulitkan untuk dipadamkan," terangnya.
Jose mengaku, langkah lain tengah diupayakan dengan melakukan suntikan air ke dalam gunungan sampah. Untuk cara ini, pihaknya membutuhkan pipa serta pompa untuk mengalirkan air.
"Jadi kita lakukan pembahasan dulu di bagian atas, kemudian baru dilakukan penyuntikan untuk memadamkan api di bagian bawah," akunya.
Pihaknya menduga area yang terbakar cukup luas. Namun, dalam upaya penyuntikan ke dalam gunungan sampah difokuskan pada empat titik saja. "Ada empat titik, ketika dilakukan penyuntikan. Mudah-mudahan segera bisa teratasi," harapnya.
Kabut asap sebagai dampak kebakaran masih menyasar sejumlah wilayah di sekitar TPA Supiturang di Kelurahan Mulyorejo, Sukun, Kota Malang. Warga pun banyak mengeluhkan bau menyengat dari kabut asap yang terjadi.
Kepala UPT TPA Supiturang Tutut Setiaji mengakui kabut asap dengan bau menyengat berasal dari wilayah kerjanya. Namun, dia tak menegaskan terjadinya kebakaran hingga mengakibatkan kabut asap menyasar pemukiman warga.
"Asap dari lahan tempat membuang sampah. Masih upaya untuk diatasi," ujarnya.
(fat/fat)
Hingga pukul 11.25 WIB, Rabu (25/7/2018) petugas PMK masih berjibaku memadamkan api. Titik api dengan cepat menyebar di bawah gunungan sampah. Rencananya, PMK melakukan cara lain dalam mengatasi kebakaran di TPA milik Pemkot Malang itu.
"Sudah 25 kali terbakarnya, kami kerahkan lima unit PMK atasi kebakaran di TPA Supiturang. Dua unit kita siagakan di lokasi, dari kekuatan kita sebanyak 7 unit PMK, dua milik LH (dinas lingkungan hidup)," terang Kepala UPT PMK Kota Malang Jose Bello kepada detikcom, Rabu (25/7/2018).
Dia mengatakan, bahwa titik api yang menyebar berada di dalam gunungan sampah. Akibatnya, asap mengepul tiada henti sejak kebakaran terjadi. Ada empat titik utama berada di dalam gunungan sampah. Dari luas TPA Supiturang sebanyak 32 hektar, lebih dari 2 hektar khusus buangan sampah yang terbakar.
"Jelas ada apinya, tetapi di dalam tumpukan sampah. Itu yang menyulitkan untuk dipadamkan," terangnya.
Jose mengaku, langkah lain tengah diupayakan dengan melakukan suntikan air ke dalam gunungan sampah. Untuk cara ini, pihaknya membutuhkan pipa serta pompa untuk mengalirkan air.
"Jadi kita lakukan pembahasan dulu di bagian atas, kemudian baru dilakukan penyuntikan untuk memadamkan api di bagian bawah," akunya.
Pihaknya menduga area yang terbakar cukup luas. Namun, dalam upaya penyuntikan ke dalam gunungan sampah difokuskan pada empat titik saja. "Ada empat titik, ketika dilakukan penyuntikan. Mudah-mudahan segera bisa teratasi," harapnya.
Kabut asap sebagai dampak kebakaran masih menyasar sejumlah wilayah di sekitar TPA Supiturang di Kelurahan Mulyorejo, Sukun, Kota Malang. Warga pun banyak mengeluhkan bau menyengat dari kabut asap yang terjadi.
Kepala UPT TPA Supiturang Tutut Setiaji mengakui kabut asap dengan bau menyengat berasal dari wilayah kerjanya. Namun, dia tak menegaskan terjadinya kebakaran hingga mengakibatkan kabut asap menyasar pemukiman warga.
"Asap dari lahan tempat membuang sampah. Masih upaya untuk diatasi," ujarnya.
(fat/fat)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kebakaran TPA Supiturang Belum Padam. Malang Masih Dikepung ..."
Post a Comment